loading=

Merasakan Manfaatnya, Rafika Bersyukur Menjadi Peserta JKN-KIS

Rafika peserta JKN - KIS yang telah merasakan manfaatnya saat berobat
Rafika peserta JKN - KIS yang telah merasakan manfaatnya saat berobat. Foto: Ist

Singkawang, BerkatnewsTV. Memiliki Kartu Indonesia Sehat merupakan suatu hal yang sangat disyukuri oleh Rafika. Ibu berusia 40 tahun ini sudah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat sejak tahun 2014.

Dirinya mengaku sangat terbantu dengan adanya Program yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan ini.

“Saya sudah menjadi peserta sejak pertama kali program ini ada. Berawal dari hanya ajakan teman untuk mendaftar menjadi peserta. Dan ternyata sekarang saya sangat beruntung telah menjadi peserta JKN-KIS,” ungkapnya.

Rafika menjelaskan bahwa selama dua tahun terakhir, dia mengaku sering memanfaatkan Program JKN-KIS untuk berobat setelah dinyatakan memiliki penyakit Tirotoksikosis atau Gondok Beracun.

Rafika mengatakan bahwa setiap satu bulan sekali dia diwajibkan kontrol ke Puskesmas dan RS Santo Vincentius Singkawang.

“Waktu pertama sekali saya ingin berobat dan menggunakan kartu KIS ini saya merasa khawatir karena orang-orang bilang berobat dengan menggunakan kartu KIS akan dipersulit dan ribet,” tuturnya.

Baca Juga:

Namun, ternyata saat ia berobat sesuai dengan prosedurnya, dilayani dengan baik. Memang saat itu ia banyak bertanya bagaimana mengunakan KIS ini kepada teman-teman yang sudah menggunakan terlebih dahulu.

“Dan memang selama dua tahun ini penyakit saya sudah berangsur membaik,” cerita Rafika.

Meskipun lelah karena harus rutin berobat dan meminum obat yang diberikan, Rafika selalu semangat dalam menjalani pengobatan.

Terlebih sejak memiliki penyakit Gondok Beracun, Rafika yang sehari-hari bekerja mencuci dan menyetrika dari rumah ke rumah mengaku sekarang banyak mengurangi pekerjaan dan berdampak pada pendapatan harian. Dengan adanya Program JKN-KIS ini Rafika merasa sangat terbantu dalam proses pengobatan penyakit yang dialaminya.

“Kalau saja saya tidak menjadi peserta JKN-KIS dan ternyata saya terkena penyakit yang mengharuskan saya rutin berobat mungkin saya sudah hutang sana sini dan akan kesusahan berobat karna tidak ada biaya. Saya sangat berharap Program JKN-KIS ini akan tetap ada dan membantu bukan hanya saya tetapi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Rafika.(HS/oo)