Sub Penyalur BBM ke-132 se-Indonesia Berdiri di Kubu

Bupati Kubu Raya saat meresmikan sub penyalur ke-132 se Indonesia yang berdiri di Desa Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya
Bupati Kubu Raya saat meresmikan sub penyalur ke-132 se Indonesia yang berdiri di Desa Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya. Foto: Robby

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Akhirnya Kecamatan Kubu memiliki sub penyalur BBM untuk pertama kalinya. Sub Penyalur BBM dibawah bendera CV Anugerah JP ini beroperasi di Desa Kubu.

Jenis BBM yang dijual yakni premium dengan harga Rp7.300 per liter dan solar Rp6000 per liter. Jauh dibawah eceran yang kerap dijual diatas Rp10 ribu per liter.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai kehadiran sub penyalur BBM ini sangat membantu masyarakat di Kubu seperti nelayan, UMKM dan pedagang.

“Jadi kita berharap fokuskan juga yang punya nilai tambah di daerah pesisir. Artinya tidak hanya sekadar untuk transportasi biasa tapi bisa untuk kalangan masyarakat lainnya,” ujarnya usai meresmikan sub penyalur BBM Anugerah JP, Kamis (25/6).

Muda apresiasi program BPH Migas dengan mendorong sub penyalur BBM. Maka, Kubu Raya akan terus menambah sub penyalur. Namun Muda mengingatkan agar BBM yang dijual tepat sasaran.

“Kita berharap ini bisa tepat sasaran sehingga kebutuhan masyarakat terhadap BBM dapat terpenuhi,” ucapnya.

Baca Juga:

Kasubdit Pengaturan BBM BPH Migas, I Ketut Gede Aryawan mengungkapkan sub penyalur di Desa Kubu ini merupakan yang 132 di Indonesia.

“Untuk se-Kalimantan dan se-Kalbar, sub penyalur BBM ini yang ke-5. Sedangkan se Kubu Raya yang ke-4,” ungkapnya.

Untuk kuota sub penyalur yang dibutuhkan sambung Ketut, itu ditentukan oleh kepala daerah masing-masing dengan melihat kebutuhan BBM di suatu daerah.

“Jadi kalau dibilang untuk mencukupi atau tidak merupakan kewenangan kepada bupati dengan melihat beberapa ketentuan antara lain di daerah itu memang tidak ada,” jelasnya.

Ketut juga menjamin harga jual BBM tidak akan jauh dari penyalur karena ditetapkan melalui SK Bupati.

“Harga BBM yang dijual sama dengan di penyalur dalam hal ini SPBU. Namun ada ongkos angkut yang ditetapkan melalui SK Bupati. Jadi, harga BBM nya tidak ada kenaikan. Namun ada tambahan untuk ongkos angkut. Jadi harga tetap terkendali,” terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kubu Raya, Norasari A Rani menjelaskan di Kubu Raya sudah ada 4 sub penyalur.

“Pertama di Desa Batu Ampar, kedua di Desa Padang Tikar, ketiga di Tanjung Saleh Kecamatan Sui Kakap dan keempat di Desa Kubu ini,” tuturnya.

Untuk sub penyalur ini mendapat jatah 3 ribu liter terdiri dari 1.500 liter premium dan 1.500 liter solar.

“Jadi BBM ini difokuskan untuk masyarakat atau nelayan tidak boleh untuk perusahaan sawit. Harganya sudah termasuk ongkos angkut Rp850 per liter,” terangnya.

Nora akui memang sub penyalur masih kurang di Kubu Raya. Ia berharap setiap kecamatan dapat berdiri. Dengan melayani minimal tiga atau empat desa.(rob)