loading=

Listrik di Toba, Meliau dan Simpang Hulu Akhirnya Nyala 24 Jam

Peresmian penyalaan listrik desa dari 12 jam menjadi 24 jam untuk Desa Balai Pinang, Desa Botuh Besi, Desa Sekucing Labai, Desa Semandang, dan Desa Langkar dengan jumlah pelanggan eksisting sebanyak 3.790 pelanggan. Foto: Ist

Ketapang, BerkatnewsTV. Warga tiga desa di Kecamatan Toba dan Meliau Kabupaten Sanggau serta dua desa di Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang akhirnya dapat menikmati listrik PLN.

Setelah PLN telah meresmikan pengoperasian jaringan listrik yang menghubungkan 3 Kecamatan yang berada di Kabupaten Sanggau dan Ketapang.

Dengan masuknya listrik PLN, maka akan ada potensi penambahan pelanggan sebanyak 855 sambungan rumah.

Prosesi penyalaan dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang pada Kamis (23/4) kemaren.

Peresmian penyalaan proyek listrik desa tersebut sekaligus menandai mulai beroperasinya listrik dari 12 jam menjadi 24 jam untuk Desa Balai Pinang, Desa Botuh Besi, Desa Sekucing Labai, Desa Semandang, dan Desa Langkar dengan jumlah pelanggan eksisting sebanyak 3.790 pelanggan.

“Selama ini aktifitas kami agak terganggu dengan tidak tersedianya listrik di rumah-rumah warga di beberapa desa di Kecamatan Simpang Hulu, dan beberapa desa hanya dapat menikmati listrik selama 12 jam per hari. Kami jadi sangat tergantung dengan mesin genset,” ungkap Pensensius, Camat Simpang Hulu.

Menurutnya, keberadaan listrik PLN tentunya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta tumbuh kembangnya dunia usaha dan bisnis di Kecamatan Toba, Meliau dan Simpang Hulu.

Pemilik toko bangunan Bintang Tujuh, Kecamatan Simpang Hulu,
Edi Yuliono akui selama ini ia tergantung dengan genset sehingga biaya operasional menjadi mahal. Imbasnya, harga bahan bangunan yang dijualnya juga mahal.

“Dengan genset pengeluaran operasional kami sekitar Rp7 – Rp8 juta per bulan, itu belum termasuk biaya perawatan mesin genset. Tapi adanya listrik PLN bisa menekan biaya operasional sebesar 50%. Dengan juga harga jual bahan bangunan pun dapat dikurangi,” tuturnya.

Nek Endang (58), wanita paruh baya yang sehari-harinya berjualan es senang listrik PLN bisa menyala 24 jam.

“Saya berencana akan tambah kulkas agar usaha bisa meningkat dan dapat membiayai anak-anak saya yang masih bersekolah,” ucapnya.

Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Kalbar, Samuji mengatakan, PLN Kalbar telah melaksanakan pembangunan perluasan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV sepanjang 46,66 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 52,27 kms, serta pemasangan gardu distribusi sebanyak 21 unit.

Termasuk pemasangan SKTM sepanjang 3,53 kms, pemasangan SUTM underbuilt sepanjang 4,38 kms, dan instalasi pendukung lainnya. Seluruh pekerjaan konstruksi dan instalasi listrik sepenuhnya menggunakan anggaran investasi PLN senilai 31,5 miliyar rupiah.

“Kami berharap keberadaan listrik PLN ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kini masyarakat dapat melakukan aktivitas karena listrik PLN tersedia selama 24 jam nonstop,” kata Samuji.

Dijelaskannya pula, jaringan SUTM yang dibangun langsung terhubung dengan sistem kelistrikan Khatulistiwa melalui gardu induk (GI) Tayan.(rls)