loading=

Puluhan Warga Sintang Kluster Magetan Jalani Rapid Tes. Tiga Orang Reaktif

RSUD Sintang yang melakukan rapid tes terhadap warga Sintang yang datang dari Magetan Jawa Timur. Foto: Yti

Sintang, BerkatnewsTV. Pulang dari Magetan puluhan warga Sintang di rapid tes oleh pihak Dinas Kesehatan Sintang pada Kamis,(23/4) pagi. Alhasil, terdapat tiga Orang Tanpa Gejala (OTG) dinyatakan reaktif.

Bupati Sintang Jarot Winarno menyatakan gugus tugas telah melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap 3 kluster. Kluster pertama dari Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, kluster Magetan dan kluster SF.

Kluster Gowa tidak ditemukan gejala hasil rapid tes non reaktif. Namun jalani karantina mandiri di rumah masing masing.

Kluster Magetan Jawa Timur terhadap puluhan orang. Ditemukan adanya tiga orang yang reaktif.

“Satu orang dari Kecamatan Binjai Hulu dan dua orang dari Desa Merarai Kecamatan Sungai Tebelian. Tadi malam karena ruang isolasinya belum siap maka mereka masih diisolasi di pos covid. Sore ini dipindahkan ke ruang isolasi mandiri di komplek gedung serba guna Jalan Oevang Oeray Baning Kota Sintang,” beber Jarot.

Ditempatkanya Gedung Serba Guna untuk ruang isolasi mandiri bukan tanpa alasan tetapi lebih kepada agar masyarakat lain tidak risau dan tempatnya cukup jauh dari keramaian pemukiman warga.

Ditegaskan Jarot bahwa anak – anak pesantren tersebut hasil rapid tesnya reaktif bukan berarti positif Covid 19. Ini disebabkan banyak faktor.

“Mungkin waktu di Temboro itu sudah ada herd immunity (imunitas kelompok ) sehingga banyak yang step tapi mereka ini tidak ada gejala apa-apa jadi 3 orang yang hasilnya reaktif tersebut Orang Tanpa Gejala (OTG),” jelasnya.

Sementara rapid tes juga masih berjalan terhadap puluhan santri lainya di berbagai tempat semisal dari Bedayan dan lain – lain.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harysinto Linoh menyebutkan dari 100 orang santri dari Pondok Pesantren Temboro Magetan Jawa Timur yang mudik ke Sintang, baru 40 an orang yang ditemukan dan jalani rapid tes.

“Dari 40 santri tersebut hanya 2 orang yang melapor ke Dinkes selebihnya tidak melapor hanya tracking petugas Dinkes.mereka datang pada (17/4) lalu dan OTG,” terangnya.

Untuk saat ini dikatakan Sinto alat rapid tes sudah berkurang tetapi pihaknya sudah menyurati provinsi menghubungi gubernur langsung untuk meminta penambahan alat rapid tes.(yti)