Pontianak, BerkatnewsTV. Seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak mulai dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, Kepala OPD, Camat hingga Lurah menjalani rapid tes di Kantor Dinas Kesehatan.
Wali kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, rapid test ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona mengingat aparatur sebagai pelayan masyarakat hampir setiap hari melakukan kontak langsung dengan masyarakat.
“Ini juga sebagai langkah pencegahan jika seandainya ditemukan hasil tes reaktif,” ujarnya usai rapid tes, Selasa (14/4).
Seandainya ditemukan hasil pemeriksaan reaktif, lanjutnya, maka yang bersangkutan harus diisolasi. Dan untuk sementara tugas yang bersangkutan akan digantikan oleh pejabat di bawahnya atau Pejabat Pelaksana harian (Plh).
“Tugasnya akan tetap jalan, karena kita sudah tersistem,” terangnya.
Edi menambahkan, pihaknya telah memesan rapid test kit minimal 10 ribu. Dirinya berharap jumlah tersebut bisa ditambah lagi hingga mencapai 20 ribu.
Apabila rapid test kit yang dipesan telah tiba, pihaknya akan memperluas rapid test dengan sasaran warga masyarakat. Misalnya di pasar-pasar, terminal, pelabuhan dan batas kota. Rapid test tersebut dilakukan secara random dan gratis.
“Jika ada yang reaktif maka akan ditindaklanjuti dengan tes swab,” ungkapnya.
Diakuinya, kendala yang dihadapi lantaran Pontianak sebagai kota tempat perlintasan daerah kabupaten/kota di Kalbar sehingga banyak dikunjungi masyarakat.
“Salah satu contohnya saat tadi malam beberapa warung kopi yang dirazia ternyata banyak yang bukan warga Kota Pontianak yang nongkrong,” sebutnya.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menuturkan, setelah hasil diketahui nantinya, maka akan dilakukan tindak lanjut sesuai SOP Covid-19.
Dikatakannya, hasil rapid test ini tidak sepenuhnya menunjukkan orang langsung positif Covid-19. Namun demikian tetap akan dilakukan penanganan sesuai SOP Covid-19.
“Jika ada yang positif Covid-19 maka harus siap untuk mengikuti SOP Covid-19,” pungkasnya.(jim)