Pontianak, BerkatnewsTV. Dekranasda Kota Pontianak mengutus dua pengrajin UMKM untuk mengikuti workshop atau pelatihan pembuatan face shield (helm pelindung wajah) di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.
Pelatihan itu bertujuan agar para peserta mampu dan terampil membuat face shield yang memang saat ini sangat dibutuhkan oleh tenaga medis dalam penanganan pasien Covid-19.
“Dengan harapan pengrajin ini dapat mentransfer ilmu yang sudah didapatkan dalam workshop kepada pengrajin lainnya,” ujar Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie usai membuka workshop di Fakultas Teknik Untan, Senin (13/4).
Selain itu, ia berharap para peserta tidak hanya berhenti setelah mengikuti workshop ini saja, akan tetapi mereka diharapkan mampu memproduksi face shield secara mandiri.
Dengan demikian, mereka setidaknya bisa membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk menyuplai kebutuhan face shield bagi fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit dan puskesmas.
“Untuk bahan baku tersebut masih mudah didapatkan di sini,” ungkapnya.
Yanieta menuturkan, workshop dilakukan dengan praktek langsung oleh peserta disertai bahan baku yang sudah disediakan. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari dengan target satu hari mampu memproduksi 100 face shield.
Selain pelatihan pembuatan face shield, Dekranasda Kota Pontianak juga akan menggelar pelatihan pembuatan hazmat atau APD melalui online kepada para pengrajin UMKM.
Dekranasda Kota Pontianak telah menyerahkan bahan baku untuk pembuatan hazmat kepada 10 pengrajin yang akan dilatih membuat APD tersebut.
Yanieta menargetkan, para pengrajin bisa memproduksi total 50 hazmat per hari. “Target kita 300 hingga 500 hazmat yang bisa diproduksi dan disebarkan ke fasilitas kesehatan di Kota Pontianak,” imbuhnya.
Dekan Fakultas Teknik Untan, Rustamaji menerangkan, pihaknya memproduksi face shield dengan tiga varian. Selain itu, pihaknya juga memproduksi box aeros yang saat ini tengah diproduksi untuk memenuhi kebutuhan RSUD Sudarso.
Untuk box aerosol tidak memerlukan proses yang begitu lama dan hanya menggunakan bahan mika yang cukup tebal seperti akrilik dan didesain melalui proses FGD dengan dokter.
“Sejauh ini kita juga sudah menyuplai untuk kebutuhan Rumah Sakit Untan,” pungkasnya.(jim)