loading=

ODP di Sanggau Terbanyak di Kalbar, Paolus: Sosialisasi Berjalan Baik

Bupati Sanggau didampingi Forkompinda saat konfrensi pers

Sanggau, BerkatnewsTV. Ketua Gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Sanggau yang juga adalah Bupati Sanggau Paolus Hadi membeberkan penyebab ODP di Sanggau terbanyak se Kalbar.

Menurut Bupati, penyebabnya adalah sosialisasi yang dilakukan petugas di lapangan telah berjalan baik. Dalam sosialisasi itu, petugas meminta siapapun warga Sanggau yang datang dari luar Sanggau melaporkan diri dan dimasukan dalam kategori ODP.

“Kita lakukan ini karena dulunya ada pedoman pencegahan dan penanganan covid-19 yang masih kita gunakan, yakni pedoman yang pertama, walapun sudah ada pedoman yang baru yakni pedoman revisi yang ke empat. Tapi kita tetap pertahankan yang pertama. Jadi, siapapun yang datang dari luar Sanggau diminta melaporkan diri dan melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujar PH sapaan akrab Paolus Hadi, Selasa (31/3).

Jika menggunakan pedoman revisi ke empat, kata PH, sebenarnya ODP di Sanggau hanya 172 orang.

“Di pedoman revisi keempat itu, orang yang dinyatakan ODP adalah orang – orang yang punya gejala ringan seperti batuk, pileg, deman dan sesak nafas. Itu jika merujuk pada pedoman ke empat. Dan sisanya adalah orang – orang yang baru pulang dari luar kota Sanggau, dan kebanyakan anak – anak kita pelajar dan mahasiswa dari Pontianak dan luar Pontianak,” ungkap PH.

Data ODP yang pulang ke Sanggau disebutkan PH yakni, mereka yang pulang dari Pontianak dan melaporkan diri berjumlah 459 orang, dari Singkawang ada 37 orang, dari Malaysia berjumlah 137 orang, dari Yogyakarta 61 orang, dan beberapa wilayah indonesia lainnya.

“Yang dari Luar Negeri seperti Amerika 1 orang, Kamboja 1 orang dan Hongkong 1 orang. Nah, inilah mereka yang melaporkan diri,” imbuhnya.

PH menegaskan kepada masyarakat Sanggau bahwa jika berdasarkan data, maka Kabupaten Sanggau dianggap sebagai zona merah. Dan itupun tidak masalah bagi orang nomor satu di Samggau itu.

“Saya tegaskan ini bentuk kewaspadaan kita. Tidak apa – apa kita dibilang ODP terbanyak, asal kita tahu dan mereka mau melaporkan diri sehingga kita bisa melakukan penanganan cepat. Kita ikut pedoman yang pertama yang mencatat siapapun warga Sanggau yang baru datang dari luar Sanggau untuk mengisolasi dirinya secara mandiri. Sekali lagi saya sampaikan ODP yang sebenarnya kita pantau itu berjumlah 172 orang, meskipun mereka bukan kategori berat tetapi tetap harus di pantau,” pungkas PH.

Berdasarkan data informasi covid-19 Kabupaten Sanggau yang direlese Dinkes Sanggau melalui website: dinkes.sanggau.go.id, tercatat angka ODP mengalami penurunan.

Pada Senin tanggal 30 Maret 2020 pukul 15.00 Wib sebanyak 863 ODP, sementara pada Selasa tanggal 31 Maret 2020 pukul 08.00 Wib tercatat 850 ODP. Angka tersebut tidak bertahan lama, dihari yang sama pukul 15.00 Wib ODP tercatat sebanyak 953.

Sementara untuk PDP masih dua orang, asal Kapuas dan Kembayan, serta satu orang menunggu konfirmasi dan satu orang positif terkonfirmasi covid-19. (pek)