Ratusan Pelintas Jalur Tikus Perbatasan RI – Malaysia Diamankan

Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru berhasil mengamankan setidaknya ratusan pelintas batas dari Malaysia ke Indonesia di jalur tidak resmi dalam seminggu terakhir. Foto: Ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di wilayah Indonesia, Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru melakukan pengawasan ketat di jalur tikus sepanjang perbatasan RI-Malaysia.

Dari pengawasan yang dilakukan, Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru berhasil mengamankan setidaknya ratusan pelintas batas dari Malaysia ke Indonesia di jalur tidak resmi dalam seminggu terakhir.

“Selama tujuh hari sejak berdirinya Posko Bersama yang terdiri dari semua instansi, yaitu TNI dalam hal ini Satgas Pamtas dan Kodim, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, Polri dan PLBN setidaknya sudah ada 127 pelintas batas yang diamankan karena melalui jalur tidak resmi,” ungkap Komandan Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono, Kamis (26/3).

Posko Bersama ini, kata Kukuh, bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang yang masuk Indonesia harus melewati rangkaian protokol kesehatan dan mendapatkan sertifikat sehat sebelum melanjutkan perjalanannya ke wilayah Indonesia.

Kukuh menjelaskan, sesuai data pelintas batas di jalur tidak resmi, 43 orang melewati sektor kanan dan kiri PLBN Entikong dan 2 orang melewati jalur Segumun, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.

Untuk wilayah Bengkayang tercatat 5 orang dan wilayah Sambas dengan angka terbesar 77 orang melewati jalur pelintasan disekitar PLBN Aruk.

“Kami meningkatkan personel dan titik-titik pengawasan di jalur-jalur tidak resmi Indonesia – Malaysia untuk memastikan semua orang yang masuk Indonesia melewati protokol kesehatan.” pungkasnya.

Kukuh menambahkan bahwa setelah para pelintas batas tersebut melewati pengecekan kesehatan dan dinyatakan sehat, mereka akan dicatat oleh Imigrasi dan diperiksa barang-barangnya oleh Bea Cukai dan Karantina Pertanian/Karantina Ikan.

Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru juga mengapresiasi seluruh masyarakat yang telah mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak masuk Malaysia karena kebijakan lockdown negara tetangga tersebut.

“Ini menunjukkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap pemerintah sudah tinggi,” tutur Kukuh. (pek)