Sintang, BerkatnewsTV. Pemicu gempa bumi Sintang waktu lalu terungkap yaitu sesar aktif. Sintang berada pada jalur sesar naik. Struktur sesar ml berarah tenggara barat laut.
“Sesar Naik adalah sesar dimana salah satu blok batuan bergeser ke arah atas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah disepanjang bidang sesarnya,” ungkap Kepala Sta. Met. Kelas III Susilo – Sintang, Supriandi saat dialog interaktif di RRI Sintang, Rabu (26/2).
Dalam kurun waktu setahun, Kabupaten Sintang diguncang gempa bumi. Gempa pertama terjadi pada 27 Maret 2019 lalu berkekuatan magnitudo 3,1 SR sekitar 05:40:14 WIB. Titik lokasi di 0.08 LU 111.92 BT (Pusat gempa berada di darat 48.63 km Timur laut kec. Sintang), Kedalaman: 5 Km, Dirasakan (MMI) I-II.
Kemudian menyusul pada 22 Februari 2020 berkekuatan magnitudo 3 SR. Dua Stasiun yang mencatat kejadian ini yaitu di Stasiun DBKI (Dusun Selatan, Barito Selatan, Kalteng) dan SBM (Sibu, Bukit Singgalang, Malaysia).
Dalam sistem seiscomp3 minimal 3 stasiun mencatat baru bisa diproses untuk menghasilkam parameter gempa (magnitudo, waktu kejadian, dan lokasi).
Saat ini lanjut Supriandi BMKG sedang membangun jaringan pendeteksi gempabumi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Barat.
Tiga alat pendeteksi gempa bumi yang aktif dan beroperasi di Kalbar yaitu di Sintang dan Ketapang (Nanga Tayap dan Kendawangan).(yti)