Sintang, BerkatnewsTV. Warga di Desa Sebadak Kecamatan Ketungau Hulu secara gotong royong membuat sebuah jembatan apung sepanjang 100 meter.
Jembatan yang terbentang diatas Sungai Ketungau itu menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Ketungau Hulu yakni Sungai Pisau, Engkeruh, Sebuluh, Sebetung Paluk, Sungai Kelik, Jasa, Rasau, Idai, Riam Sejawak, dan Nanga Bayan.
“Sudah dua kali masyarakat membuat jembatan Sebadak dari bahan kayu sejak tahun 2019 karena jembatan sebelumnya rusak,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Desa Sebadak, Bungu, Senin (10/2).
Ia berharap Pemkab Sintang membangun jembatan yang permanen. Sebab sebagus-bagusnya jembatan yang dibangun masyarakat tentu tidak terlalu kuat.
“Kami sangat berharap pemerintah membangun jembatan Sebadak. Ini sudah kami mimpikan sejak lama,” harapnya.
Apalagi Jembatan Sebadak diyakini warga dapat mempersingkat waktu tempuh ke Kota Sintang.
Kapala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Sintang, Andon mengatakan, pemerintah mengapresiasi upaya masyarakat membangun jembatan secara swadaya.
Bahkan, Andon mengaku sudah datang langsung ke lokasi jembatan di Desa Sebadak dan berbincang langsung dengan masyarakat belum lama ini.
Menurut Andon, aspirasi warga soal jembatan Sebadak sudah disampaikan sejak Bupati Sintang dijabat Simon Jalil dan Milton Crosby.
“Sekarang, harapannya ke Pak Bupati Jarot Winarno,” ucapnya.
Jembatan Sebadak, menurut Andon, memang sangat diperlukan oleh belasan desa di Kecamatan Ketungau Hulu. Dengan adanya Jembatan Sebadak, masyarakat tidak perlu lagi jalan memutar lewat Senaning (Ibu Kota Kecamatan Ketungau Hulu). Perjalanan akan lebih singkat.
Oleh karenanya, kata Andon, pemerintah berkomitmen menindak lanjuti aspirasi masyarakat mengenai pembangunan Jembatan Sebadak.
“Pak Bupati kita komitmen untuk itu. Hanya, sampai saat ini belum ada kepastian dari pemerintah pusat. Tapi, pak Bupati sudah mengatakan bahwa akan diusahakan tahun ini melalui pusat. Jiwa terwujud, rencananya akan dibangun jembatan gantung,” kata Andon.
Ia mengatakan, jembatan Sebadak memiliki bentang 120 meter. Jika pemerintah ingin membangun, masyarakat sudah merelakan tanah maupun aset untuk dibangun jembatan permanen.(yti)