Pontianak, BerkatnewsTV. Pemprov Kalbar dan aparat berwenang memutuskan kapal berbendera Cina KM Yang Yang 1538 ditolak untuk masuk ke perairan Kalbar lantaran menimbulkan keresahan membawa virus corona.
Keputusan itu disepakati hasil rakor di kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan Pontianak yang dipimpin langsung Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Senin (3/2).
Rakor juga dihadiri Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, Imigrasi dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar.
Kapal tersebut telah menyalahi aturan hukum di Indonesia disamping dikhawatirkan ABK nya tersuspect virus Corona.
“Dari hasil rakor bahwa fakta pertama di lapangan kapal ini tidak dilengkapi dokumen resmi, ada beberapa undang undang yang dilanggar. Ini sudah jelas harus kita tindak tegas berdasarkan hukum yang berlaku” tegas Kapolda.
KM Yang Yang 1538 datang dari Guangzhou Cina dengan membawa empat anak buah kapal (ABK). KKP Pontianak sudah melakukan pemeriksaan diatas perairan yang berada di zona karantina dan jauh dari daratan dan lingkungan masyarakat. Dinyatakan tidak ditemui indikasi atau suspect virus corona.
“Walau dinyatakan sehat, kapal beserta ABK nya tidak akan masuk ke Pontianak karena sudah melakukan pelanggaran hukum,” tegas Kapolda.
Kapolda berharap masyarakat Kalbar tidak mudah terpercaya dan resah terhadap informasi yang cepat beredar di media sosial terutama yang berkaitan dengan virus corona.
Ia meminta warga Kalbar untuk menyerahkan semua kepada pihak yang berwewenang dan mencari informasi melalui instansi yang memang menangani hal tersebut.
Kepala KKP Pontianak Rahmat Subakti mengungkapkan timnya sudah melakukan pemeriksaan sesuai standar yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan terhadap 4 ABK berbendera Cina tersebut. Hasilnya dinyatakan sehat.
“Tim dari KKP saat mendapat informasi mengenai kapal asing tersebut langsung mengambil langkah dan berkoordinasi dengan KSOP. Kita lakukan pemeriksaan sesuai standar yang dikeluarkan Kemenkes. Berikut petugas juga menggunakan masker dan pelindung badan yang sesuai standar,” ungkap Rahmat
Selain itu ia melanjutkan bahwa dari hasil pemriksaan menggunakan alat pengukur suhu panas infrared bahwa tidak ada yang sakit atau bisa dinyatakan dalam keadaan sehat.(rls)













