Singkawang, BerkatnewsTV. Berbicara tentang penyakit, tidak ada satu manusia pun yang menginginkan kehadirannya kepada dirinya maupun keluarganya.
Seperti yang dirasakan oleh Regina (29) dirinya tidak pernah menginginkan buah hatinya menderita sakit diusia nya yang masih balita. Anak ketiganya Fahmi ammar sekarang baru berusia 3 tahun menderita hemofilia.
Hemofilia adalah penyakit yang menyebabkan gangguan perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan darah. Akibatnya, perdarahan berlangsung lebih lama saat tubuh mengalami luka.
Dalam keadaan normal, protein yang menjadi faktor pembeku darah membentuk jaring penahan di sekitar platelet (sel darah) sehingga dapat membekukan darah dan pada akhirnya menghentikan perdarahan.
Gejala utama hemofilia adalah perdarahan yang sulit berhenti atau berlangsung lebih lama, termasuk perdarahan pada hidung (mimisan), otot, gusi, atau sendi.
Tingkat keparahan perdarahan tergantung dari jumlah faktor pembeku dalam darah. Kulit mudah memar, perdarahan di area sekitar sendi, Kesemutan dan nyeri ringan pada lutut, siku dan pergelangan kaki
“Menerima kenyataan bahwa anak saya yang masih kecil mengidap penyakit hemofilia merupakan hal tersedih dalam hidup saya. Sebab penyakit hemofilia belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkannya. Jadi saya harus rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk terus merawat fahmi supaya bertahan hidup. Apalagi biaya pengobatan untuk hemofilia butuh biaya yang besar” ujar regina.
Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah daerah Regina sangat bergantung pada keberlangsungan program JKN-KIS ini.
Hal itu karena anaknya Fahmi harus melakukan kontrol dan mendapatkan terapi suntikan yang sangat penting bagi dirinya agar bisa beraktivitas kembali dengan normal saat penyakitnya kambuh mengingat anaknya yang masih balita sehingga memungkinkan anaknya mengalami pendarahan saat terjatuh atau bermain.
“Kalau tidak pakai JKN-KIS saya tidak mampu untuk membiayai pengobatan yang rutin ini. Membayangkan setiap saat anak saya bisa saja jatuh atau terbentur saat bermain dan saat itu juga harus mendapatkan perawatan yang tidaklah sedikit, bisa dibilang tidak akan sanggup saya. Makanya bersyukur sekali ada program JKN-KIS sehingga saya bisa berobat rutin tanpa perlu memikirkan biayanya,” katanya
Diakhir Regina menyampaikan dirinya berharap program ini terus ada untuk membantu seluruh warga Indonesia. Ia pun berdoa agar seluruh peserta yang sudah terdaftar selalu membayar iuran tepat waktu sehingga Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan bisa selalu memberikan pelayanan yang terbaik.
“Mudah-mudahan seluruh peserta JKN-KIS dapat selalu menyadari betapa pentingnya program JKN KIS ini bagi indonesia serta bagi kami yang telah merasakan manfaat program JKN KIS,” tutup Regina.(rls)