Puskesos Validasi 263 Ribu Warga Miskin di Kubu Raya

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kubu Raya Nursyam Ibrahim saat Sosialisasi Sistem Layanan Rujukan Terpadu dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), Kamis (5/12). Foto: Ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sebanyak 263.334 jiwa warga miskin Kubu Raya akan divalidasi oleh Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Jumlah itu berdasarkan data Berbasis Data Terpadu (BDT) yang disurvei BPS pada tahun 2015, 2016 dan 2017.

“Tugas Puskesos lah nantinya akan melakukan pemuktahiran verifikasi dan validasi 263.334 jiwa by name by adress itu sebab data ini belum pernah divalidasi ulang dari pihak desa,” kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kubu Raya Nursyam Ibrahim saat Sosialisasi Sistem Layanan Rujukan Terpadu dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), Kamis (5/12).

Ia sebutkan ada tiga kriteria kemiskinan penduduk yang didata yakni sangat miskin, miskin dan mendekati miskin. Dari ketiga itu terdapat 17 indikator yang menjadi dasar survei Puskesos.

Salah satu diantaranya berdasarkan aspek pendapatan. Dimana untuk kriteria penduduk sangat miskin yaitu pendapatannya dibawah Rp600 ribu per bulan.

Kemudian kriteria penduduk miskin pendapatannya Rp600 ribu – Rp1 juta per bulan dan kriteria penduduk mendekati miskin pendapatannya Rp1 juta – Rp1,5 juta per bulan.

“Ini lah nantinya yang menjadi tugas Puskesos setahun dua kali memverifikasi dan mevalidasinya dengan menggandeng RT/RW, Dusun dan perangkat desa sebab mereka sudah mendapat kucuran insentif sehingga diharapkan ikut berperan aktif membantu pendataan. Tentu juga menggandeng kader-kader PKK, dasa wisma posyandu,” terangnya.

Petugas Puskesos berjumlah tiga orang setiap desa yang diangkat berdasarkan SK Kepala Desa. Namun, memilih orang yang memiliki jiwa empati dan sosial dalam menjalankan tugasnya.

“Petugas ini tidak boleh rangkap jabatan orang-orang yang sudah menduduki jabatan di desa seperti kepala dusun atau lainnya,” ucapnya.

Disebutkan Nursyam keberadaan Puskesos ini lah diharapkan mampu mempercepat pemuktahiran data-data kemiskinan. Selain persoalan sosial masyarakat lainnya termasuk stunting yang juga disebabkan kemisikinan.

Sebab dikatakan Nursyam salah satu persoalan kemiskinan dikarenakan tumpang tindihnya data yang tidak valid dan akurat.

“Dari data yang valid ini lah nantinya pemerintah akan dapat mengendalikan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai program dan bantuan,” tuturnya.(rob)