Sanggau, BerkatnewsTV. Setelah terpilih sebagai Ketua GP Ansor Kabupaten Sangggau di Konfercab V, Amin Sukur didaulat untuk memberikan sambutan.
Mengejutkan bagi yang hadir, kalimat pertama yang diucapkan saat sambutanya yang pertama. “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un,” kata Amin.
Ia menyebut, mulanya tidak ingin mencalonkan dan dicalonkan sebagai Ketua PC GP Ansor. Hal itu dimaksudkan agar kader – kader GP Ansor lainnya bisa maju dan mengembangkan GP Ansor ke depannya lebih baik.
“Maka saya datang hari ini santai – santai saja dan tidak menggunakan baju seragam, tapi karena ini keputusan hasil musyawarah maka saya taati,” ujar Amin.
Ketua PC GP periode 2015 – 2019 Ansor Hamka Surkati mengungkapkan selama kepemimpinannya, GP Ansor sudah memiliki aset berupa sebidang tanah ukuran 5 x 30 meter persegi yang berlokasi di kompleks Sabang Merah.
“Tugas kita kedepan semakin berat, terutama dalam mengawal keutuhan NKRI yang saat ini sedang mengalami tantangan yang cukup berat terutama dari sekelompok orang yang ingin memecahbelah kita sesama anak bangsa,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Kalimantan Barat,, Muhammad Nurdin mengingatkan GP Ansor diwajibkan maksimal dua kali melaksanakan kaderisasi ditingkat Kabupaten.
“Tapi Ansor Sanggau mampu melaksanakan sampai enam kali. Ini tentu prestasi yang luar biasa yang sangat kami apresiasi,” kata Nurdin.
Nurdin berharap, setelah terpilihnya kepengurusan GP Ansor yang baru, proses kaderisasi tetap berjalan, bahkan lebih baik lagi.
“Kalau diperiode sahabat Hamka mampu enam kali, maka diperiode sahabat Amin Sukur bisa 10 kali. Karena dipimpinan pusat sekarang sudah ada gred – gred disetiap pimpinan cabang mana yang terbaik, baik dari segi jumlah, dari segi kegiatan dan sebagainya nanti akan ketahuan gradenya Kabupateb Sanggau berada dimana,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Nurdin mengingatkan kepada kaum Nahdliyin khususnya di Kabupaten Sanggau untuk mewaspadai sekelompok orang yang ingin memecah belah Nahdliyin.
Mereka bisa masuk ke jajaran kepengurusan NU maupun badan otonom (Banom). Mereka masuk dengan tujuan merusak NU dari dalam sehingga harus kita waspadai.
“Saya ingatkan, kalau ada kader atau pengurus GP Ansor Kabupaten Sanggau yang melenceng dari ajaran para Kyai NU, apalagi memiliki paham yang merusak NKRI dengan paham menyesatkan saya pastikan akan tindak tegas, mengundurkan diri atau saya pecat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Sanggau, H. Toyib Saefudin Al Ayubi mengingatkan bahwa di NU tidak boleh sikut – sikutan apalagi saling menjelekkan antara calon dengan calon lainnya dan para pendukung. Karena sesumgguhnya itu bukan akhlaknya NU
Kasi Bimas Islam pada Kementerian Agama Kabupaten Sanggau itu menyebut, tugas kedepan NU beserta Banomnya ke depan lebih berat yakni menjaga dan merawat NKRI.
“NKRI itu sudah final. Artinya, jangan ada pikiran maupun keinginan kita ingin merubah haluan dari negara ini, karena Mu’asis atau pendiri dari NU sudah sepakat bahwa Indonesia itu adalah rumah kita bersama yang dihuni oleh berbagai macam etnis, suku, budaya dan agama,” tegasnya.
Jadi jangan hanya beraggapan bahwa Indonesia ini milik umat Islam saja tapi milik bersama, siapapun orangnya, apapun agamanya, dari suku manapun dia berasal selagi dia tinggal di Indonesia maka mereka adalah saudara – saudara kita.(dra)