Sekadau, BerkatnewsTV. Banjir kembali menerjang sejumlah daerah di Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Taman.
Salah satu didaerah tersebut putus akibat dari banjir tersebut sehingga menyebabkan akses transportasi masyarakat lumpuh.
“Satu jembatan, yakni jembatan komposit di Kenatok, Desa Pantok, Kecamatan Nanga Taman putus,” kata Matius Jon, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Sekadau.
Diketahui jembatan yang putus itu dikabarkan berada berada di atas Sungai Kitai di Dusun Landau Mentawak, Desa Pantok. Jembatan itu menghubungkan ke daerah Kenatok.
“Putusnya sekitar pukul 06.00 WIB Senin pagi. Penyebabnya, diterjang banjir bandang,” bebernya.
Dilihat dari tempat kejadian, jembatan berlantai beton dengan tiang kayu itu, putus setelah diterjang air banjir yang bercampur potongan kayu.
Belum diketahui pasti berapa panjang dan lebar jembatan tersebut. Yang jelas, akibat putusnya jembatan itu, arus transportasi masyarakat dari Kenatok ke Landau Mentawak lumpuh total.
“Kita sudah turunkan tim reaksi cepat yang beranggotakan lima orang kesana. Laporan lengkapnya saya belum dapat karena tim masih dilapangan. Informasi sementara, beberapa rumah warga di Landau Mentawak juga ada yang terendam,” ujar Jon.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan, jembatan yang putus itu berada di jalan milik kabupaten.
“Tapi saya belum tahu kapan dibangun dan dibidang apa yang membangunnya,” ucap Akhmad.
Ia menuturkan PUPR siap melakukan upaya penanganan, termasuk penanganan sementara. Tapi untuk melakukan upaya tersebut, perlu kajian dan laporan lengkap. Sampai saat ini, belum ada laporan dari instansi terkait kepada PUPR.
“Nanti kalau laporannya sudah ada, baru akan kita bahas dan kita tentukan langkah penanganannya,” Lanjut Akhmad.
Untuk sementara waktu, kemungkinan yang paling ideal dilakukan PUPR adalah membuat jembatan darurat untuk lalu lintas masyarakat, terutama kendaraan roda dua.
“Anggarannya bisa menggunakan anggaran tanggap darurat,” kata Akhmad.
Selain di Nanga Taman, banjir juga terjadi di beberapa daerah dalam Kecamatan Nanga Mahap. Banjir di kecamatan ujung utara Kabupaten Sekadau itu terjadi pasca hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Bahkan Senin (18/11) pagi, hujan dengan intensitas tinggi kembali turun.
Akibat hujan itu, beberapa titik jalan provinsi dari Nanga Taman ke Nanga Mahap terendam. Diantaranya di daerah Desa Nanga Suri serta Desa Nanga Mahap.
Air mulai naik sejak Senin sekitar pukul 08.00 WIB. Kendaraan, terutama kendaraan roda dua tidak dapat melintas. Beberapa rumah warga juga terendam banjir.
Di Nanga Suri, air Sungai Suri dan Sungai Kenaot meluap dan merendam rumah warga. Sebagian warga harus mengungsikan barangnya ke tempat yang aman.
“Tadi barang-barang harus saya naikkan ke atas agar tidak terkena banjir,” kata Plafius Rinto.
Rinto mengatakan, air naik sejak Senin pagi. Menurut Rinto, banjir kali ini cukup besar. Ia mengaku belum pernah rumahnya kebanjiran.
“Baru kali ini air masuk sampai dalam rumah,” tandasnya.
Di Desa Nanga Mahap, daerah yang cukup parah terendam adalah Dusun Soket. Daerah perlintasan jalan provinsi ke Nanga Mahap itu merupakan dataran rendah.
Herman, salah seorang warga Dusun Soket mengatakan, daerah itu mulai tergenang sejak pukul 06.00 WIB. Namun ketinggian air mulai meningkat sekitar pukul 10.00 WIB.
“Sekarang ketingian airnya sudah 50 CM,” kata Herman.
Bupati Sekadau, Rupinus juga ikut angkat bicara terkait masalah banjir itu. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena saat ini memang memasuki musim penghujan.
“Kita imbau masyarakat untuk tetap waspada terjadi banjir ini. Sekarang bulan November, dimana hujan tinggi,” ucap Rupinus ditemui di Nanga Mahap.
Rupinus juga mengintruksikan kepada jajaran dinas terkait untuk mengantisipasi bencana banjir. Sementara untuk penetapan status siaga darurat Bantingsor, masih belum dilakukan.
Saat ini, curah hujan di Kabupaten Sekadau mulai mengalami peningkatan. Pemerintah daerah pun diharapkan bisa lebih tanggap untuk mencegah jatuhnya korban jiwa akibat banjir itu.(her)