Sanggau, BerkatnewsTV. Berbagai garapan-garapan Sanggar Segentar Alam, berupa musik tradisional, tari tradisional, maupun musik kolaborasi yang mengangkat seni dan budaya suku Melayu, Dayak, dan Tionghoa termasuk dari Jawa ditampilkan di pagelaran budaya bumi Daranante akhir minggu kemarin.
Ketua panitia Sunaryo Adema mengatakan pagelaran bertujuan untuk melestarikan budaya daerah sebagai aset daerah dan aset negara yang selama ini terkesan ditinggalkan.
“Budaya kita ini adalah aset negara yang harus kita pertahankan. Kebudayaan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara memajukan kebudayaan mari kita jadikan kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan,” ajaknya.
Keberagaman kebudayaan daerah menurutnya merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan Indonesia di tengah dinamika perkembangan dunia.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang akan memajukan kebuadayaan kita,” ujarnya.
M. Andre WP dari Balai Pelestarian Nilai Budaya yang juga mewakili Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menyampaikan bahwa akan ada sinergisitas antara daerah dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan untuk mengembangkan kegiatan kebudayaan yang sudah di susun bersama-sama oleh seluruh Dinas Kebudayaan di Indonesia.
Fasilitasi kegiatan kesenian ini, kata dia, merupakan stimulus bagi pengembangan kesenian di daerah termasuk di Kabupaten Sanggau
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan Sanggau telah menerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi tahun 2019 kategori Pemerintah Daerah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang diserahkan di Istora Senayan Jakarta,
Menurut Paolus Hadi, masuknya Sanggau ke dalam lima besar penerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi tahun 2019, merupakan upaya Pemkab yang mampu dan telah merangkul semua etnis.
“Kabupaten Sanggau ini menjadi miniatur budaya Indonesia Sebab Kabupaten Sanggau memiliki keberagaman etnis, adat dan budaya di dalamnya,” ujarnya.
Untuk itu, sambung Paolus Hadi kita memang tak bisa lepas dari peribahasa ‘dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung’. Namun tidak ada larangan mengekspresikan budayanya walaupun bukan di tanah kelahiran.
Karena adat dan budaya itu adalah identitas suatu suku bangsa dan merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. Inilah salah satu keistimewaan Kabupaten Sanggau, yang merangkul untuk mendukung berbagai etnis.(dra)