Sanggau, BerkatnewsTV. Pemkab Sanggau waktu lalu diganjar anugrah kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI lantaran dinilai memiliki kepedulian terhadap kebudayaan.
Namun ditengah kesuksesannya itu, pemerintah daerah disoroti karena masih ada infastruktur kebudayaan yang belum genah.
Seperti yang terlihat di Jalan Pancasila Kelurahan Ilir Kota, berdiri rumah adat Tionghoa.
Sejak dilaunching pendiriannya awal Januari 2014 silam, hingga hari ini rumah adat tersebut belum selesai dikerjakan.
“Kalau untuk bangunan fisiknya si sekitar 80 persen sudah selesai, itu hanya gedungnya jak ya, belum pagar dan timbunan. Kemudian di dalam itukan ada panggung, nah itu juga belum,” kata Ketua panitia pembangunan rumah adat Tionghoa Fuktono, Minggu (3/11).
Meskipun masih banyak yang belum selesai, Fuktono mengaku pembangunan rumah adat Tionghoa karena Pemerintah Daerah memang sejak awal sangat konsen dengan pelestarian adat dan budaya.
“Menurut saya sangat pantaslah kalau pak Bupati Paolus Hadi sebagai bupati menerima penghargaan itu karena kiprah beliau untuk membangun kebudayaan di Sanggau memang luar biasa,” puji Fuktono.
Foktono berharap, pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah untuk menyelesaikan dua rumah adat yang belum selesai di Kabupaten Sanggau yakni rumah adat Melayu dan rumah adat Tionghoa agar segera dituntaskan.
“Kalau untuk rumah adat Tionghoa itu masih butuh sekitar Rp1,5 miliar lagilah untuk menyelesaikan bagian dalam dan luarnya, seperti timbunan dan pagar, termasuk panggung di dalam gedung,” ujarnya.
Ia berharap pembahasan APBD tahun 2020 ini, Bupati bisa menganggarkan kembali pembangunan rumah adat Tionghoa dalam rangka pengembangan kebudayaan Tionghoa ke depannya.
Terpisah, Anggota DPRD Sanggau Dapil Kapuas, Samiun meminta Pemkab Sanggau segera menyelesaikan bangunan fisik rumah adat yang belum selesai.
“Yang kasat mata yang bisa kita lihat inikan ada dua, rumah adat Melayu di Kompleks Sabang Merah dengan rumah adat Tionghoa di Jalan Pancasila. Saya berharap dianggarkan tahun ini di dalam APBD 2020 supaya nanti bisa dikerjakan di tahun depan,” harapnya. (dra)