loading=

Sujiwo Klaim Buta Aksara di Kubu Raya Sisa 14 Ribu Orang

Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo saat menghadiri Hari Aksara Internasional di Rasau Jaya

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya menargetkan angka buta aksara dapat terus diturunkan hingga dititik yang terendah. Menurut Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo di tahun 2016 angka buat aksara di Kubu Raya sekitar 30 ribu, di tahun 2017 turun menjadi 25 ribu dan di tahun 2018 sekitar 14 ribu.

“Dan kami targetkan di 2019 dan 2020 bisa menurun di angka 10 ribu,” tutur Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo.

Hal itu disampaikannya saat memperingati Hari Aksara Internasional ke-54 di Rumah Pintar Kecamatan Rasau Jaya,, Rabu (30/10).

Menurut Sujiwo buta aksara menjadi tantangan untuk pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan. Sehingga penuntasan buta aksara menjadi keharusan.

Karena hal itu berkaitan langsung dengan upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kubu Raya. Terlebih Presiden Joko Widodo telah mencanangkan periode kedua pemerintahan yang akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia.

“Ini sangat punya keterkaitan. Di era digitalisasi saat ini, masalah buta aksara harus semaksimal mungkin diturunkan sampai nol persen. Itu harapan kita untuk jangka panjangnya. Karena melek aksara dengan semua aspek dan sektor itu sangat berkorelasi. Dan dunia pun menyoroti hal itu,” terangnya.

Kepala Dinas Dikbud Kalbar Suprianus Herman mengatakan, Hari Aksara Internasional merupakan ajang global yang disepakati dan diperingati negara-negara anggota PBB.

Kesepakatan itu sebagai wujud komitmen dunia internasional untuk memberantas buta aksara. Peringatan Hari Aksara Internasional 2019 mengangkat tema “Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat”.

“Tujuan pencanangan adalah untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya melek aksara bagi individu, komunitas, dan masyarakat. Selain itu menekankan perlunya upaya yang intensif untuk memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan di Indonesia sebagai gerakan literasi nasional. Sekaligus mengingatkan kembali konsensus negara-negara dunia dalam melakukan aksi nyata sebagai bentuk penuntasan buta aksara,” tuturnya.(rob)