Mempawah, BerkatnewsTV. Puncak perayaan robo-robo di Pelabuhan Kuala Mempawah, Rabu (23/10), berlangsung semarak. Ribuan masyarakat membaur bersama kerabat Istana Amantubillah dan Pemerintah Kabupaten Mempawah.
Robo-robo ini menjadi momen mengenang kedatangan pendiri Kerajaan Mempawah, Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan Sukadana melalui Sungai Mempawah.
Walau cuaca panas terik, namun itu tidak mengurangi kemeriahan dari even budaya tahunan yang telah menjadi agenda pariwisata di Kabupaten Mempawah dan Kalimantan Barat ini.
Bahkan, sejak pagi pukul 07.00 WIB, masyarakat sudah memadati Pelabuhan Kuala Mempawah untuk menyaksikan dari dekat berbagai ritual maupun ragam kegiatan yang dipersiapkan panitia.
Rangkaian kegiatan Robo-Robo dimulai dengan ritual buang-buang dan pengumandangan azan yang dilakukan Panembahan Mempawah Pangeran Ratu Mulawangsa, Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, bersama kerabat istana dan laskar Amantubillah di Muara Sungai Kuala.
Usai ritual dilakukan, perahu yang membawa rombongan istana merapat ke dermaga Pelabuhan Kuala.
Setiba di dermaga, Raja Mempawah beserta rombongan kerabat kerajaan dan laskar serumpun Opu Daeng Menambon kemudian menuju lokasi seremoial puncak Robo-Robo.
Disana raja dan rombongan sudah dinanti ratusan masyarakat. Kedatangan Mardan dan rombongan juga disambut para tamu undangan.
Mulai dari Wakil Gubernur Kalbar, H. Ria Norsan, Bupati Mempawah Hj Erlina dan Wakil Bupati H Muhammad Pagi, Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, A.M Nasir beserta istri yang juga Anggota DPD RI Erlinawati. Kemudian juga ada Forkorpimda dan Pejabat Pemkab Mempawah, utusan Kementerian Pariwisata RI, serta para tamu dari Sarawak Malaysia.
Bupati Erlina menjelaskan agenda Robo-Robo yang dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Mempawah merupakan ritual budaya yang dilaksanakan kerabat Kerajaan Mempawah. Dengan tujuan untuk mengenang atau napak tilas kedatangan pertama kali Opu Daeng Manambon di Mempawah.
“Selama tiga hari dimulai 21-23 Oktober 2019, rangkaian Festival Budaya Robo-Robo di Kabupaten Mempawah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di dalam dan luar daerah. Di tempat lain boleh ada kegiatan yang sama, tapi yang aslinya tetap milik Mempawah,” ujarnya.
Lebih jauh Erlina optimis, kemasan Festival Budaya Robo-Robo dapat semakin meningkat kedepannya dan bisa membawa Kabupaten Mempawah menjadi daerah tujuan wisata budaya. Asalkan semua pihak dapat bekerjasama, baik itu kerabat Istana Amantubillah, pemerintah daerah, masyarakat dan komponen lainnya.
“Kita patut bersyukur, pelaksanaan Robo-Robo mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata. Mereka turut membantu Kabupaten Mempawah dalam bentuk publikasi dan branding, serta memasukkan Festival Budaya Robo-Robo menjadi satu diantara program pendukung crossborder di Provinsi Kalimantan Barat guna menarik wisatawan mancanegara,” ucapnya.(fsa)