Polres Sintang Turunkan 60 Personel Operasi Zebra

Kapolres Sintang Adhe Hariyadi saat memimpin apel pasukan operasi zebra yang melibatkan sejumlah unsur. Foto: Susi

Sintang, BerkatnewsTV. Operasi Zebra Kapuas 2019 mulai dilaksanakan selama 14 hari sejak tanggal 23 Oktober hingga 5 November.

“Berbeda dengan operasi lainnya, Operasi Zebra lebih mengedepankan penindakan hukum. Ditujukan agar warga semakin tertib berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan di jalan,” kata Kapolres Sintang AKBP Adhe Hariadi usai apel gelar pasukan, Rabu (23/10).

Kapolres menuturkan, dalam Operasi Zebra Kapuas tersebut ada beberapa sasaran yang akan menjadi target dalam razia.

“Seperti kelengkapan administrasi pengemudi dan ranmor (SIM dan STNK), penggunaan helm SNI, pengendara yang melawan arus, penggunaan safety belt, pengemudi dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang, penggunaan handphone saat mengemudi, melampaui batas kecepatan dan pengemudi ranmor di bawah umur,” jelas Kapolres.

Selain itu, Kapolres juga menekankan kepada masyarakat tidak menggunakan kendaraan yang tidak layak operasi untuk dipergunakan di jalan raya, menggunakan knalpot racing, serta menggunakan kendaraan angkutan barang digunakan untuk mengangkut orang.

Selain bukan peruntukan, juga sangat membahayakan. Kami juga berharap, pengendara dapat menunjukan sikap disiplin lalu lintas dan melengkapi kelengkapan kendaraannya.

“Tentu kita mengimbau kepada masyarakat agar lebih taat dalam berkendara agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan ketika berada dijalan,” harapnya.

Kasat Lantas Polres Sintang, AKP Rizal Satria Ferdianto menyampaikan pihaknya menurunkan 60 personel melibatkan unsur Dishub, Dispenda, Denpom dan perbankan.

“Dalam operasi ini juga ada sidang ditempat bagi pelanggar. Pelanggar yang kena tindakan tilang, bisa langsung ikut sidang dan membayar denda yang ditanggung, kita juga bekerja sama dengan perbankan,” terangnya.

Ia sebutkan tingkat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sintang cukup tinggi.

“Kita ingin adanya operasi ini dapat menekan angka lalu lintas tersebut. Jika dulu, kecelakaan bisa terjadi karena rusaknya infrastruktur, sekarang lebih banyak terjadi karena kelalaian. Namun kita tidak menampik, masih banyak tempat yang harus menjadi perhatian, karena kurangnya rambu lalu lintas atau kurangnya penerangan sehingga membuat rawan kecelakaan,” pungkasnya.(sus)