Sanggau, BerkatnewsTV. Untuk yang kesekian kalinya, Kabupaten Sanggau menerima penghargaan lagi ditingkat nasional. Dan kali ini, Kabupaten Sanggau menerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi tahun 2019 kategori Pemerintah Daerah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Penyerahan penghragaan dilakukan di Istora Senayan Jakarta, Kamis (10/10) tadi malam.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy kepada Bupati Sanggau Paolus Hadi bersama empat Bupati / Walikota lainnya yang juga nominator Anugerah Kebudayaan, yakni Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Gianyar, dan Kota Kediri.
“Terima kasih seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau, karena dukungan masyarakatlah Kabupaten Sanggau mendapat anugerah ini, ” ungkap Bupati Sanggau usai acara di Istora Senayan.
Masuknya Kabupaten Sanggau dalam lima besar penerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi tahun 2019 merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sanggau yang dianggap mampu dan telah merangkul semua etnis seluruh Indonesia yang berdomisili, bahkan yang sudah menetap di Kabupaten Sanggau dengan mendata paguyuban – paguyuban agar bisa mengekspresikan pelestarian budaya yang diselenggarakan masing – masing etnis itu sendiri di Kabupaten Sanggau.
Hal tersebut dipaparkan Bupati Paolus Hadi didampingi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau saat mempresentasikan program – program dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan Kabupaten Sanggau yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Ruang Rapat Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Gedung E, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta (15/5) yang lalu.
Dihadapan lima orang tim penguji, orang nomor satu di Kabupaten Sanggau ini memaparkan bahwa, Pemerintah telah menetapkan agenda rutin tahunan untuk menyelenggarakan kegiatan kebudayaan.
Diantaranya Gawai Dayak Nosu Minu Podi yang diselenggarakan setiap tanggal 7 Juli, Festival Paradje Pesaka Negeri untuk masyarakat adat Melayu, setiap bulan September, Wayang Kulit dan Campursari untuk masyarakat Jawa dalam memperingati 1 Suro, perayaan Cap Go Meh untuk masyarkat Tionghua, Malam Badendang untuk masyarakat Padang, Budaya Pasundan, Mandi Bedel & Perang Ketupat untuk masyarakat Melayu di Keraton Pakunegara – Tayan dan Titian Muhibah yang merupakan pagelaran seni budaya antar negara (Indonesia dan Malaysia) yang itu semua didukung anggaran operasional kegiatannya melalui dana hibah.
Bupati Paolus Hadi juga menyebutkan bahwa, Kabupaten Sanggau merupakan miniatur Indonesia dengan keberagaman etnis, adat dan budaya di dalamnya. Ia menambahkan, bahwa kita tak bisa lepas dari peribahasa ‘dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung’ , namun tidak ada larangan mengekspresikan budayanya walaupun bukan di tanah kelahiran. Adat dan budaya itu adalah identitas suatu suku bangsa dan merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.
“Mau nonton wayang di malam 1 Suro di Sanggau sudah ada, mau nonton budaya pasundan di Sanggau sudah ada. Yang belum pernah budaya reog Ponogoro, di Sanggau sudah ada. Masih banyak budaya lainnya, ada Tionghua, Batak, Karo, Padang, Irian, Bali, Madura itu ada di Kabupaten Sanggau. Kami (Pemerintah) sudah meminta agar setiap Paguyuban menetapkan penanggalan rutin, agar pagelaran bisa dilaksanakan setiap tahun seperti iven Gawai Dayak, Paradje, Cap Go Meh, dan lainnya ” papar Bupati.
Pada presentasi itu, Bupati sempat menceritakan sebuah momen keberagaman etnis dan budaya, dimana seluruh etnis berkumpul disatu acara (Hari Jadi Kota Sanggau) dengan menggunakan pakaian khas daerahnya masing – masing. Pada momen itu pula seluruh etnis beramai – ramai mengikuti pawai budaya, selanjutnya seluruh etnis makan borami (makan bersama) dengan azas gotong royong.
Masih dilokasi yang sama (Istora Senayan Jakarta), orang nomor satu di Kabupaten Sanggau ini juga berpesan, dalam waktu dekat ini, akan dilaksanakan pagelaran Mengkuet Kadeudeuh Baraya Sunda 2019 yang diselenggarakan oleh paguyuban Pasundan di Kabupaten Sanggau. Ia juga mengimbau masyarakat untuk datang diacara yang sudah ketigakalinya dilaksanakan di Kabupaten Sanggau ini.
“Seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau khususnya paguyuban Pasundan yang ada di Kabupaten Sanggau, mari kita ramai-ramai menyaksikan Mengkuet Kadeudeuh Baraya Sunda di lapangan Rawa Bakti Sanggau pada tanggal 12 Oktober 2019, ” ajak Bupati. (dra)