Singkawang, BerkatnewsTV. Setelah melakukan penilaian terhadap 62 karya desainer sayembara Masjid Agung di Kantor Wali Kota Singkawang, tim juri saat ini sedang mencari dan menilai desainer hasil karya lima terbaik.
Tim pelaksana, Dwi Putra Sumarna mengatakan, dari 115 peserta yang mendaftar, namun hanya 62 desainer yang ditampilkan untuk dilakukan penilaian.
“Hasil karya desainer berasal dari Kalbar, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Singapura,” katanya.
Untuk melakukan penilaian, Pemkot Singkawang mendatangkan dewan juri dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta dan Kalbar, Akademisi Prodi Arsitektur Fakultas Tehnik Untan Pontianak, Ketua Yayasan Masjid Agung Singkawang dan Pemkot Singkawang.
Dari penilaian ini, akan diambil lima karya desainer terbaik untuk dipresentasikan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang.
“Sehingga, dari presentasi itu nanti akan ditentukan karya paling terbaik sebagai pemenang sayembara,” ungkapnya.
Salah satu tim juri dari IAI Jakarta, Toton Suhartanto mengatakan, penilaian yang dilakukan guna mencari hasil karya desainer yang terbaik dengan tidak mengenyampingan kebutuhan dari umat itu sendiri.
Untuk menentukan lima hasil karya terbaik, katanya, tentu tim juri akan bersepakat apakah desainer yang dipilih sudah memenuhi persyaratan-persyaratan.
“Mengingat proses penilaian ini dilakukan secara terbuka, sehingga masyarakat juga bisa ikut menilai dalam menentukan hasil karya desainer terbaik. Supaya hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat Singkawang terutama umat Muslim,” katanya.
Sementara, juri dari IAI Kalbar, Muhammad Ridha mengatakan, teknis mengenai penilaian kriteria memang sudah disounding dengan pihak yayasan dan Pemkot Singkawang.
“Cukup banyak point-pointnya, seperti nilai-nilai Islami yang universal, konteks terhadap lingkungan Taman Gayung Bersambut dan Kantor Wali Kota, kemudahan akses bagi siapapun dan masjid tidak hanya sebagai ruang ibadah tapi juga ruang publik (Islamiah),” katanya.
Sementara itu Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie berharap renovasi Masjid Agung Kota Singkawang ke depan dapat berfungsi sebagai Islamic Center, dimana wadah multi fungsi dalam aktifitas umat Islam.
“Dalam sayembara ini, para arsitek harus pandai memadukan antara ciri khas Kota Singkawang dalam pembangunan Masjid Agung Singkawang. Masjid Agung ini sebagai salah satu wajahnya Kota Singkawang menjadi masjid luar biasa di Kalbar. Yang jelas dari sayembara tersebut kita ambil yang terbaik lalu kita gunakan,” katanya.
Tjhai Chui Mie menilai penataan Masjid Agung ini hanyalah salah satu di antara program Singkawang Hebat. Pihaknya telah melakukan usulan program-program strategis lainnya ke Pemerintah pusat.
“Kita sudah buat program jangka pendek, menengah dan panjang. Sudah kita presentasikan ke semua pihak. Jika direalisasikan pemerintah pusat lebih baik lagi, jika ada investor menanamkan modalnya maka kita akan lebih bersyukur lagi,” ujarnya.
Tjhai Chui Mie berharap, renovasi Masjid Agung Singkawang ini bisa selesai 2-3 tahun, dengan design yang unik, indah dan sejuk sehingga bisa menjadi kebanggan warga Kota Singkawang. (mzr)