loading=

Sah, DPRD Kubu Raya Terbentuk Delapan Fraksi

Pimpinan Sementara DPRD Kubu Raya Zulkarnaen dan Teguh Wibowo saat memimpin pengesahan delapan fraksi. Foto: Ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Tiga minggu setelah dilantik, akhirnya satu tugas pokok pimpinan DPRD Kubu Raya yakni membentuk fraksi-fraksi terselesaikan pada Senin (7/10) melalui rapat paripurna.

“Alhamdullilah, hari ini pembentukan fraksi sudah selesai. Ada delapan fraksi terdiri dari enam fraksi utuh dan dua fraksi gabungan,” kata Ketua Sementara DPRD Kubu Raya Zulkarnaen, Senin (7/10).

Fraksi utuh terdiri dari Fraksi PDIP berjumlah 8 kursi, Fraksi Demokrat berjumlah 6 kursi, Fraksi Gerindra 5 kursi serta tiga fraksi yakni Fraksi PKS, PAN dan Nasdem masing-masing 4 kursi.

Sedangkan fraksi gabungan yakni Golkar dan PPP dengan nama Fraksi Karya Pembangunan berjumlah 7 kursi (4 kursi dari Golkar dan 3 kursi dari PPP).

Kemudian Fraksi Kebangkitan Nurani, gabungan dari PKB dan Hanura berjumlah 7 kursi (4 kursi dari PKB dan 3 kursi dari Hanura).

Disebutkan Zulkarnaen, setelah fraksi terbentuk maka akan disusun Pansus Tata Tertib (Tatib). “Pansus ini akan bekerja tidak lama. Setelah selesai menggodok tatib akan kita paripurnakan sekaligus dengan pimpinan definitif,” jelasnya.

Ia menargetkan paling lambat minggu depan tatib dan pimpinan definitif sudah dapat terselesaikan. Mengingat DPRD harus mengejar pembahasan APBD bersama pemda.

“Setelah tatib dan pimpinan definitif selesai, maka akan dibentuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD) seperti komisi, banggar, banmus, banleg dan BK,” bebernya.

Sementara itu Ketua Fraksi Kebangkitan Nurani Jainal Abidin mengungkapkan terbentuknya Fraksi Kebangkitan Nurani setelah adanya lobi-lobi politik Partai Hanura.

Sebab Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) seyogyanya merupakan fraksi utuh karena memiliki 4 kursi. Sehingga tidak ada bargaining politik lainnya.

Hanya disebutkan Jainal, alasan PKB mau bergabung dengan Hanura untuk membentuk satu fraksi yakni adanya satu pemahaman dan pandangan kedepan.

“Kami memiliki satu pemahaman dan pandangan untuk mengawal visi misi dan kebijakan bupati yang pro rakyat. Kami siap mengkritisi kebijakan pemda yang dinilai kurang menyentuh kepada masyarakat,” tuturnya.

Jainal pun menekankan beberapa hal kepada anggota Fraksi Kebangkitan Nurani antara lain terkait absensi kehadiran yang mesti menjadi atensi.

“Seperti kehadiran saat rapat paripurna, rapat komisi dengan mitra kerja serta internal fraksi harus hendaknya dapat rutin datang,” ia mengingatkan.

Disamping itu Jainal yang juga Ketua DPC PKB Kubu Raya ini berharap anggota fraksi dapat menjalankan tupoksinya sebagai anggota DPRD sehingga mampu memperjuangkan dan mengawal aspirasi masyrakat baik secara umum maupun khusus di dapilnya msing-masing.(rob)