Pontianak, BerkatnewsTV. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, sebanyak 23 puskesmas yang ada di Kota Pontianak seluruhnya sudah terakreditasi Madya. Namun belum ada yang menyandang akreditasi Paripurna.
Menurutnya, akreditasi ini sebagai indikator bahwa pelayanan puskesmas tersebut sudah sesuai dan memenuhi standar yang disyaratkan dalam Undang-undang.
“Sekaligus juga sebagai motivasi bagi para dokter maupun petugas puskesmas untuk senantiasa menjaga akreditasi yang sudah disandang oleh puskesmas itu,” ujarnya usai menerima Tim Surveyor Reakreditasi di Puskesmas Gang Sehat, Rabu (25/9).
Edi menilai, sarana dan prasarana, ruangan, pelayanan dan kebersihan di Puskesmas Gang Sehat itu sudah luar biasa. Termasuk kemudahan pelayanan bagi pasien dengan sistem antrian, perlengkapan peralatan serta 20 item inovasi dari puskesmas itu.
“Harapan kita puskesmas ini bisa meraih predikat Paripurna atau bintang lima serta bisa menjadi role model bagi puskesmas-puskesmas lainnya,” ungkapnya.
Apabila Puskesmas Gang Sehat nantinya sudah dinilai dan layak menyandang akreditasi Paripurna, maka puskesmas ini akan menjadi role model atau contoh bagi puskesmas lainnya yang ada di Pontianak.
“Jadi tidak perlu jauh-jauh untuk mencari contoh puskesmas yang bagus, cukup lihat puskesmas gang sehat. Lihat sendiri ruangannya sejuk, nyaman dan bersih, membuat pasien nyaman,” tuturnya.
Puskesmas Gang Sehat ini juga menyediakan layanan 24 khusus klinik bersalin. Selain itu, ada pelayanan konseling dengan dokter spesialis.
“Saya melihat puskesmas ini sudah lumayan komplit, tinggal bagaimana meningkatkan lagi kerapian, kebersihan dan pelayanannya,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengatakan, undang-undang peraturan itu mewajibkan semua fasilitas kesehatan harus sesuai standar.
“Jadi wajib semua pelayanan kesehatan itu terakreditasi dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, dari aspek internal sendiri, akreditasi itu sudah menjadi kebutuhan karena persaingan fasilitas kesehatan yang kian ketat. Fasilitas kesehatan yang memiliki pelayanan terbaiklah yang akan survive atau bertahan. Intinya, akreditasi itu perbaikan mutu dan tidak akan ada habisnya sebab terus berproses.
“Hari ini baik, besok mungkin sudah tidak baik, harus kita perbaiki, jadi ada continuous improvement, artinya akreditasi ada perbaikan terus-menerus,” kata Sidiq.(jim)