Sanggau, BerkatnewsTV. Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan membuka festival budaya Paradje’ Pasaka Negeri XI di Keraton Surya Negara Sanggau, Rabu (18/9).
Pembukaan even budaya tahunan suku Melayu Sanggau itu ditandai dengan pemukulan gong disaksikan Bupati, Wakil Bupati Sanggau serta raja-raja se-nusantara.
“Kita sangat menyambut baik kegiatan Festival Paradje’ ini yang dilaksanakan oleh Pangeran Ratu Surya Negara karena ini merupakan pencerminan budaya Indonesia. Salah satunya yang ada di Sanggau ini adalah budaya Melayu,” kata Ria Norsan.
Dikatakannya, sejarah Indonesia tak bisa lepas dari sejarah kerajaan-kerajaan sebelumnya. Lantaran adat dan budaya di Kalbar harus dilestarikan.
“Seperti di Mempawah, ada Robo’-Robo’. Kemudian di Sanggau ini kan ada Paradje’. Ini semuanya mencerminkan bahwa kita ini tidak melupakan sejarah yang dikeluarkan nenek moyang,” terang Norsan.
Pemprov Kalbar sendiri terus mendukung pagelaran festival tersebut. Meski diakuinya untuk tahun ini masih sebatas dukungan moril. Namun ia berjanji ke depan dukungan Pemprov akan lebih kuat.
“Insyaallah kedepan kita akan mendukung kegiatan ini supaya lebih baik kedepan. Bukan berarti sekarang belum baik, tapi akan kita tingkatkan. Supaya budaya ini dapat kita tingkatkan, pertama menambah perekonomian masyarakat, kedua bisa menjadi obek wisata, seperti dari Brunei, Serawak supaya bisa hadir di sini,” pungkasnya.
Sementara itu, Raja Sanggau, Gusti Arman mengatakan, Paradje’ kali ini terasa spesial. Pasalnya bisa dihadiri pejabat setingkat Wakil Gubernur.
“Baru di Paradje ke-11 ini Wakil Gubernur bisa datang,” katanya.
Ketua Panitia, Burhanuddin menjelaskan bahwa kegiatan festival ini akan diisi berbagai kegiatan dan lomba, antara lain pawai Paradje’, hadrah, dendang Melayu, japin, abo-ina, kue tradisional, dan pangkak gasing.
Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengatakan, bahwa Sanggau telah ditetapkan sebagai Kota Budaya. Pemkab Sanggau, kata dia, sangat konsen memajukan adat dan budaya. Tidak hanya Dayak dan Melayu.
“Kalau untuk Melayu ini ada dua. Selain Paradje’ ini, ada juga di Keraton Tayan itu acara mandi bedil dan perang ketupat. Etnis Dayak ada Gawai Dayak. Sedangkan untuk etnis Jawa ada acara 1 Suro, untuk etnis Minang ada Malam Badendang. Sementara untuk Tionghoa masih tetap ada festival Cap Go Me,” terangnya.
Di akhir acara pembukaan, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan menyerahkan sertifikat Parajde’ sebagai warisan tak benda Indonesia yang ditanda tangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(dra)