“Di Kabupaten Sanggau potensi hewan penular rabies sekitar 35 ribu. Harus kita kontrol. Saya sudah sepakat dengan Kadisbunak, nanti kita akan gotong royong, kita buat suatu gerakan yang nantinya akan kita diskusikan secara detail karena kalau tidak, tetap penyakit itu tak bisa kita hindari,”
Bupati Sanggau, Paolus Hadi
Sanggau, BerkatnewsTV. Sebanyak 915 gigitan anjing rabies terjadi di Kabupaten Sanggau dalam kurun waktu Januari – September 2019. Dari jumlah itu 5 orang diantaranya meninggal dunia.
“Ada 5 kasus kematian akibat gigitan anjing ini,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Jones Siagian.
Ia mengimbau jika terkena gigitan anjing rabies harus segera ditangani dengan cara cuci luka pakai air mengalir dan pakai sabun selama 5-10 menit.
“Setelah itu baru ke Puskesmas untuk vaksin anti rabies,” ingatnya.
Jika lambat ditangani, Jones menegaskan fatalitas akibat gigitan anjing rabies bisa menyebabkan kematian.
Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengingatkan kepada masyarakat agar mau vaksinkan hewan atau anjing peliharaannya.
“Nanti dari provinsi akan ada gerakan untuk diseluruh perbatasan. Saya mohon kepada tokoh masyarakat bantu kita karena saya sering dengar dari petugas kita kalau datang mereka mengeluh anjingnya 5-6 ekor saja. Tapi ternyata ada yang lain, mereka cuek saja gitu,” katanya.
PH sapaan akrabnya menegaskan di Kabupaten Sanggau potensi hewan penular rabies sekitar 35 ribu.
“Harus kita kontrol. Saya sudah sepakat dengan Kadisbunak, nanti kita akan gotong royong, kita buat suatu gerakan yang nantinya akan kita diskusikan secara detail karena kalau tidak, tetap penyakit itu tak bisa kita hindari,” pungkasnya.(dra)