Pontianak, BerkatnewsTV. Alokasi dana untuk membangun Rumah Layak Huni (RLH) Rp1,5 Miliar dalam APBD Perubahan Provinsi Kalbar Tahun Anggaran (TA) 2019, akan dialihkan untuk membantu 2.000 Kepala Keluarga (KK) yang tidak mampu memasang aliran listrik di rumahnya.
“Ada dana RLH yang kayaknya tidak terkejar, kita alihkan sebagian,” kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji, usai membuka Pembekalan Caleg Terpilih Partai NasDem Kalbar, di Pontianak, Senin (26/8).
Midji–sapaan Sutarmidji–menjelaskan, PLN sudah masuk di 60 desa di Provinsi Kalbar dan tidak lama lagi diresmikan.
“Masalahnya, saat aliran listrik sudah masuk, tetapi masih banyak masyarakat miskin di desa itu yang tidak mampu pasang, karena perlu uang tunai Rp750 Ribu,” katanya.
PLN pun menyampaikan masalah tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.
“Saya bilang okay. Saya akan alihkan dana di APBD Perubahan. Saya akan bantu pemasangan listrik untuk 2.000 rumah,” ucap Midji.
Biaya pemasangan listrik itu Rp750 Ribu per rumah. Dengan total 2.000 rumah tersebut, diperlukan dana tunai Rp1,5 Miliar.
“Data masyarakat miskin itu PLN yang menyerahkan. Saya tinggal membayarnya melalui Bansos (Bantuan Sosial),” ungkap Midji.
Terkait siapa saja yang berhak mendapatkan pemasangan listrik gratis ini, Midji tidak ingin seperti kasus salah sasaran pada program pembangunan RLH.
“Jangan ada lagi cerita begitu diverifikasi di lapangan, yang harusnya dapat malah tidak dapat, yang tidak perlu dapat malah dapat. Ini yang tidak boleh,” tegasnya.
Midji mengungkapkan, 2.000 rumah yang dibantu untuk pemasangan listrik itu merata di Provinsi Kalbar.
“Paling banyak di Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Kubu Raya masih ada, Sambas masih ada, Landak, Bengkayang, Sanggau ada,” ujarnya.(dik)