Pontianak, BerkatnewsTV. Menanggapi PU Fraksi DPRD Provinsi Kalbar itu, Gubernur Sutarmidji yang ditemui usai paripurna mengakui rendahnya penyerapan APBD TA 2019 tersebut.
“Terkesan lambat, karena kan menumpuk di akhir tahun,” jelasnya.
Kendati penyerapan anggaran hingga Agustus 2019 ini masih rendah, Midji–sapaan Sutarmidji–tetap optimis pada akhir tahun akan mencapai di atas 95 persen.
“Kita akan upayakan seperti itu,” katanya.
Midji menjelaskan, lambatnya penyerapan APBD TA 2019 ini karena perencanaan dan kegiatan pembangunannya dalam satu tahun anggaran.
“Ini kan harus tender perencanaan dulu. Itu sudah makan waktu 4 bulan,” katanya.
Supaya masalah tersebut tidak terulang, mulai sekarang perencanaan pembangunan dalam APBD itu akan dilakukan pada tahun sebelumnya.
“Makanya pada APBD Perubahan ini kita lebih banyak pada perencanaan, nanti pada 2020 baru pelaksanaan pembangunannya,” ucap Midji.
Kalau perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di tahun anggaran berbeda ini berjalan dengan baik, Midji yakin penyerapan anggaran akan lebih baik.
“Insya Allah penyerapan anggaran itu akan berjalan secara normal,” pungkasnya.(dik)