Pontianak, BerkatnewsTV. Masih ditemukan warga yang dengan bangga memamerkan ke media sosial (medsos) berbagai jenis satwa dilindungi yang berhasil diburunya.
“Masih ada masyarakat yang tidak tahu atau belum paham akan larangan memelihara atau memperjualbelikan apalagi memburu satwa dilindungi,” ungkap Kadri, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Senin (5/8).
Ketidaktahuan tersebut, menurut Kadri, menunjukkan sosialisasi tentang satwa dilindungi masih sangat lemah. Sehingga pihak terkait perlu lebih menggencarkannya kembali.
Sosialisasi ini, tambah dia, sangat penting sebagai salah satu upaya menyelamatkan satwa dilindungi dari perburuan oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Dengan edukasi yang baik, minimal masyarakat bisa bersama-sama menjaganya. Entah dengan cara menginformasikannya pada pihak terkait maupun melindungi dengan cara mereka masing-masing,” ucap Kadri.
Sejauh ini, masyarakat sebatas mengetahui kalau berburu dan memelihara satwa dilindungi itu dilarang. Namun belum memahami akibatnya. Sehingga masih memandang nilainya yang sangat ekonomis.
Padahal, apabila satwa dilindungi itu punah, bukan hanya akan menjadi legenda bagi anak cucu, tetapi juga mengancam keberlangsungan lingkungan hidup di Kalbar ini. Otomatis berdampak negatif bagi manusia.
Satwa dilindungi itu sangat berkontribusi positif bagi keasrian hutan Kalbar, demikian juga sebaliknya. Bila salah satu di antaranya punah, manusia yang akan merasakan dampak negatifnya.
Pemahaman seperti ini yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Sehingga mereka tidak apatis terhadap kelangsungan hidup satwa dilindungi yang terancam karena permintaan pasar yang tinggi.
Apabila masyarakat sudah menyadari hal tersebut melalui sosialisasi yang lebih baik, kata Kadri, penindakan hukum terhadap pelaku juga harus tegas, tanpa pandang bulu.
“Supaya jangan ada lagi yang berpikir untuk memperjualbelikan satwa dilindungi,” jelasnya.(dik)














