Kubu Raya, BerkatnewsTV. Hingga hari kedua, Kopral Satu (Koptu) Eko Kusdianto anggota Kodim Ketapang masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan.
Eko merupakan salah satu korban terbaliknya sampan kato yang ditumpanginya pada Jumat (21/6) lalu. Ia bersama istri dan kedua anaknya dari Ketapang akan pulang kampung ke Parit Timur melalui penyeberangan Parit Mesigi melalui Sui Landak di Desa Mega Timur Kecamatan Sui Ambawang.
Saat itu Koptu Eko yang awalnya duduk di depan karena percikan air yang membuat baju basah sehingga mau pindah duduk ke belakang.
Namun, tiba-tiba kapal klotok hilang keseimbangan yang mengakibatkan kapal oleng dan terbalik. Sehingga seluruh penumpang ikut tenggelam.
Sejumlah warga yang melihat kejadian itu, langsung datang membantu menyelamatkan korban yang sedang terapung di sungai.
Akan tetapi, insiden kecelakaan itu mengakibatkan Khairunisa Endah Nisa Kurnia anak Koptu Eko yang masih berusia 12 tahun meninggal dunia. Dan amalrhumah telah dikuburkan di kampung halamannya.
Sementara korban yang selamat Imam (pengemudi sampan kato), Juraida (istri Eko ) dan Hafizah Khumairah anak Koptu Eko yang masih berusia 2 tahun).
Sedangkan Koptu Eko Kusdianto hingga kini masih dalam pencarian.
Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika, mengatakan sejak Jumat (21/6) malam pihaknya terus melakukan pencarian dan melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
“Tapi kami tetap optimistis bisa menemukan saudara Eko yang sudah 48 jam belum ditemukan,” katanya.
Dia menyatakan pihaknya akan menerapkan semua metode pencarian, bahkan hal itu akan dilakukan terus sampai malam.
Kepala Desa Mega Timur, Adam, menyatakan berdasarkan keterangan dari Imam, pengemudi sampan bermotor naas tersebut, insiden terjadi sekitar pukul 19.00.
Ia membawa perahu bermotor dari Parit Timur Desa Mega Timur menuju Parit Masigi, Desa Ambawang Kuala, untuk menjemput Eko dan istri beserta 2 orang anaknya.
“Saat dalam perjalanan menuju Parit Timur, Eko yang awalnya duduk di depan karena percikan air yang membuat baju basah, langsung pindah duduk di belakang. Kemudian perahu bermotor tersebut oleng kehilangan keseimbangan dan tenggelam,” tuturnya.(rob)