Pontianak, BerkatnewsTV. Dentuman meriam karbit tak henti menggema di sepanjang tepian Sui Kapuas Kota Pontianak menyambut malam Lebaran pada Selasa (4/5).
Tradisi ini telah berlangsung puluhan tahun silam yang hingga kini masih dilestarikan. Sejarahnya, meriam karbit digunakan pada jaman Kerajaan Pontianak tempo dulu untuk mengusir hantu kuntilanak.
Seiring perjalanan waktu, digunakan oleh masyarakat untuk menyambut hari raya Idul Fitri 1140 H / 2019 masehi. Tradisi ini pun akhirnya dijadikan sebagai agenda tahunan dalam sebuah Festival Meriam Karbit.
Untuk tahun 2019 ini, pembukaan Festival Meriam Karbit dipusatkan di Gang H. Mailamah Jalan Imam Bonjol Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Festival meriam karbit kali ini mendapat perhatian besar dari pemerintah, dimana pada saat pembukaan, para pimpinan Forkompinda Kalbar seperti Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Pangdam XII/Tpr, Danlanal, Danlanud, Kejati Kalbar.
Terlihat juga Wali kota Pontianak, Kapolres Pontianak, Dandim 1201/BS turut hadir menyaksikan.
Bahkan, pimpinan Forkompinda Kalbar dan Kota Pontianak ini satu per satu diberikan kesempatan untuk membunyikan meriam karbit.
Ketua Forum Komunikasi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Fazri Udin menjelaskan, tahun ini festival dimeriahkan sebanyak 38 kelompok meriam dengan jumlah keseluruhan 212 meriam karbit.
Dari 38 kelompok, yang berhak ikut festival hanya 29 kelompok, sedangkan 9 kelompok lainnya tidak ikut serta dalam lomba dikarenakan tidak memenuhi kriteria lantaran menggunakan meriam berbahan dasar besi.
“Meriam besi tidak boleh ikut dalam lomba atau festival, mereka hanya meramaikan saja,” imbuhnya.
Fazri menerangkan, 9 kelompok yang tidak ikut serta dalam festival, jumlah keseluruhan meriam yang dimiliki sebanyak 48 meriam karbit. Sedangkan 29 kelompok peserta festival, jumlah meriam keseluruhannya 164 meriam karbit.
“Jadi ada dua kriteria, yakni meriam yang diikutsertakan adalah meriam kayu dan tiap kelompok yang ikut serta jumlahnya minimal lima buah meriam,” pungkasnya.
Bahan baku meriam karbit ini terbuat dari pohon yang dibelah dua kemudian isi tengahnya dilubangkan. Kemudian disatukan kembali yang diikat menggunakan rotan.
Disebut meriam karbit lantaran menggunakan karbit sebagai bahan pemicu agar mengeluarkan dentuman bunyi yang disulut menggunakan obor api, bak meriam perang jaman dulu.(rob)