Sintang, BerkatnewsTV. KPU Sintang berduka lantaran tiga orang pejuang Pemilu di sana meninggal dunia saat bertugas mengawal surat suara.
Diantaranya Karwan, petugas KPPS TPS 06 Desa Semuntai Kecamatan Sepauk meninggal dunia setelah mengalami kelelahan saat mengawal perhitungan suara.
Kemudian Egnatius Bognaventura (41 tahun) Sekretaris PPK.
Dan seorang wanita bernama Nani Rosmiani merupakan Pengawas Pemilu Desa (PPD) di Kecamatan Dedai, meninggal dunia bersama anak yang dikandungnya. Nani hamil 9 bulan saat sedang bertugas mengawal lima TPS.
“Memang ada kabar duka bagi kami sebagai penyelenggara, terutama KPPS di tingkat PPS,” kata Ketua KPU Sintang, Hazizah diwawancarai, Selasa (23/4).
Hazizah sendiri juga kelelahan. Daya tahan tubuhnya menurun. Ruang kantornya saja ia gunakan untuk istirahat.
“Ini bekas diinfus,” katanya.
Kelelahan, menjadi puncak utama penyebab gugurnya para pejuang demokrasi yang mengawal terselenggaranya Pemilu serentak Pileg dan Pilres 2019. Seperti yang dialami Nani dan juga Karwan.
“Korban punya riwayat sakit paru-paru. Beban kerja yang berat membuatnya kelelahan dan harus dilarikan ke rumah sakit,” kata Hazizah.
Anggota KPPS Desa Semuntai itu sempat dirawat di Rumah Sakit Pratama, Sintang. Hazizah bahkan Kadis Kesehatan, Harysinto Linoh menyempatkan menjenguk Karwan.
“Tak lama setelah kami pulang usai menjenguk Karwan, kami dapat kabar beliau meninggal tadi malam, sekira pukul 19.30,” tambahnya.
Nani Rosmiani, Pengawas Pemilus Desa (PPD) di Kecamatan Dedai yang meninggal dunia juga mengalami kelelahan. Terlebih, Nani sedang mengandung sembilan bulan.
“Nani dan anaknya meninggal setelah menjalani operasi cesar,” kata Ketua Bawaslu Sintang, Fransiskus Ancis.(sus)