Sanggau, BerkatnewsTV. Kabupaten Sanggau merupakan daerah endemis DBD dan tidak ada satupun kecamatan yang tidak pernah terkena kasus DBD. Tertinggi berada di Kota Sanggau.
“Hal itu disebabkan tingkat mobilitas masyarakatnya tinggi diperparah dengan kurang sadarnya masyarakat terhadap DBD. Misalnya di Sanggau ini ada 100 kasus, 60 persennya ada di Kota Sanggau, kalau Kecamatan lain itu sebenarnya sporadis tapi tetap endemis dia,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau dr Jones Siagian, Senin (22/4).
Maka tahun 2019, kasus DBD masih menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan.
“Sebenarnya sepanjang tahun karena kasus ini fluktuatif. kadang naik kadang turun. Dan itu tergantung keaktifan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” katanya lagi.
Ia sebutkan hingga April 2019, terjadi 30 kasus, satu korban meninggal dunia.
“Tahun 2017 sebanyak 224 kasus, tahun 2018 sebanyak 171 kasus dan dari Januari sampai April 2019 sudah ada 30 kasus. Yang paling banyak di Kecamatan Kapuas,” katanya.
Jones membeberkan, pada bulan Januari terjadi sebanyak 8 kasus, bulan Februari sebanyak 6 kasus, bulan Maret sebanyak 13 kasus dan April sebanyak 3 kasus.
“Jika dilihat dari data Januari ke Februari, trendnya turun. Februari ke Maret trendnya naik, Maret ke April trendnya turun. Kesimpulanya trendnya turun,” pungkasnya.
Maka Jones menegaskan, pola hidup bersih dan sehat antara lain melalui 3 M yakni mengubur, menutup dan menguras.(dra)