loading=

Eksistensi Filateli Menurun di Era Digital

Kumpulan prangko yang tersimpan dalam lemari kaca di Kantor Pos Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak. Foto: Iki

Pontianak, BerkatnewsTV. Hari ini, tepat tanggal 29 Maret sejak tahun 1922 diperingati sebagai Hari Filateli Nasional dimana waktu itu sekelompok kolektor prangko membentuk klub filateli di Batavia yang bernama “postzegelverzamelaars club Batavia”.

Prangko telah menjadi bagian dari arsip sejarah bernilai tinggi. Tidak sekadar bea pengiriman pos tapi penanda perjalanan sejarah bangsa dan jembatan diplomasi antar bangsa.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, prangko dan filateli masih tetap hidup di semua negara, termasuk Indonesia meski jauh berkurang.

“Sudah berkurang tetapi masih ada beberapa karena masih masuk dalam layanan pos dan prangko diakui di seluruh dunia, bahkan sebagai legitimasi negara dimana ada kantor pos disitu pasti ada negara,” ujar Kepala Kantor PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Pontianak, Zaenal Hamid saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (29/3).

Kepala Kantor PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Pontianak, Zaenal Hamid. Foto: Iki

“Secara individual memang saat ini dengan teknologi WhatsApp, telegram dan lain-lain memang tidak ada lagi yang berkirim surat tapi untuk korporat masih ada. Makanya penjualan prangko masih stagnan karena yang beli itu-itu saja,”  lanjutnya.

Meski demikian, Zaenal mengungkapkan masih ada filatelis yang mengumpulkan prangko terutama turis dari luar negeri.

“Turis itu setiap berkunjung ke suatu kota atau negara pasti menyempatkan ke kantor pos, mengirim kartu pos. Mereka akan pergi kalau prangko sudah di cap. Sebelum di cap tidak akan pergi karena begitu sudah dicap berarti sudah dinyatakan prangko tersebut pasti akan dikirim,” ungkapnya.

Kumpulan prangko yang tersimpan dalam lemari kaca di Kantor Pos Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak. Foto: Iki

Zaenal menilai di Indonesia, jika filateli dapat terus dikembangkan dapat membentuk karakter anak.

“Jadi dalam prangko tersebut ada nama negara, ada gambar tentang apa, temanya apa bahkan ada cerita rakyat jadi beli satu set untuk tahu jalan ceritanya. Maka dari itu selain kepuasan, mengoleksi prangko bisa menambah pengetahuan dan rasa ingin tahu kita,” tuturnya. (iki)