Kubu Raya, BerkatnewsTV. Hingga kini penyelesaian sengketa batas wilayah antara Desa Sui Nipah dan Sui Deras di Kecamatan Teluk Pakedai belum menemui titik terang meskipun telah dilakukan upaya mediasi sejak tahun 2000 silam.

Kedua desa yang saling bertetangga itu, masih tetap mempertahankan wilayahnya masing-masing dengan argumennya berdasarkan data yang dimiliki.

Menurut Kepala Desa Sui Nipah, Muhammad Nur, dari total 1080 ha luas wilayahnya, 512 ha diantaranya diklaim oleh Desa Sui Deras. Dari jumlah itu 490 ha telah ditanami sawit(bermitra dengan PT RK), 20 ha jalur hijau dan 2 ha pemakaman.

“Kami tidak tahu bagaimana awalnya itu terjadi. Yang kami tahu bahwa lahan itu masuk wilayah kami berdasarkan pemberian dari lahan transmigrasi yang sudah bersertifikat sejak tahun 1996,” ungkapnya diwawancarai disela mediasi, Kamis (28/3).

Ia sebutkan jika itu masuk Sui Deras maka luas wilayah Sui Nipah akhirnya menjadi berkurang separuh. Sementara Sui Nipah hanya mau dikasihkan 70 ha. Ini yang belum dapat diterima pihaknya.

Sui Nipah terdiri dari 3 dusun 4 RW dan 10 RT dengan jumlah penduduk 370 KK.

Sementara itu Kepala Desa Sui Deras, Slamet Hariyanto menyatakan pihaknya berdasarkan SKT yang telah diterbitkan sebelum sertifikat muncul.

“Sertifikat itu kan diatas meja. Tapi sebelumnya kan SKT. Saat itu proyek pemerintah. Masyarakat disuruh nebang hutan. Seperti di Bintang Mas, SK Gubernur 5000 ha tapi kenyataannya ndak sampai begitu. Artinya sertifikat tidak bisa dijadikan acuan tapal batas,” tegasnya.

Namun dikatakan Slamet jika upaya mediasi tidak juga ada titik terang maka hendaknya diambil alih ke tingkat kabupaten. “Harapan saya seperti itu, supaya di kabupaten dipanggil semua, BPN nya, transmigrasinya dan lainnya. Ngomongkan disitu. Seperti dengan Ambawang begitu akhirnya selesai. Apalagi kami bukan lah orang lain tapi masih ada sangkut saudara,” tuturnya.

Sui Deras memiliki luas 6 ribu ha dengan jumlah penduduk 1000 KK lebih yang tersebar di 4 dusun 8 RW dan 25 RT.(rob)