Pontianak, BerkatnewsTV. DPD Partai Hanura Kalbar angkat bicara terkait beredarnya foto-foto kader hanura yang menunjukan pose pendukung capres no 02.
Foto-foto itu beredar cepat di sejumlah grup whatsapp pascakampanye rapat umum terbuka Calon Presiden RI No 01 Joko Widodo Rabu (27/3) pagi di Qubu Resort Kabupaten Kubu Raya.
“Kami sudah mendapatkan informasi A1 bahwa ada pihak yang sudah merencanakan untuk menyusup menjadi bagian dari simpatisan Hanura dengan menggunakan baju Hanura memberikan tanda mendukung pihak sebelah kemudian menyebarkan foto dan video itu ke media sosial,” tegas Sekretaris DPD Partai Hanura Kalbar, Harry Adryanto dikonfirmasi Rabu (27/3) malam.
Menurut Harry membuat adegan seperti itu sangatlah mudah. Hanya ia menyayangkan sikap tidak terpuji ini sebenarnya tidak perlu dilakukan jika orang orang itu memiliki ahlak dan karakter yang baik.
Harry juga membantah adanya pengerahan massa dengan tawaran uang. Sebab, dalam rapat internal partai, intruksinya 30 ribu terdiri dari pengurus partai, kader partai serta simpatisan pemilih caleg Hanura diminta untuk memeriahkan Kampanye Capres Jokowi.
Dan sejumlah caleg disarankan memberikan dana sebesar Rp50 ribu rupiah untuk pengganti makan dan minum plus bensin kepada simpatisan militan. Tidak boleh lebih.
“Kami rasa itu ukuran standar dan tidak berlebihan. Karena bagaimanapun tidak mungkin kita bisa menyediakan makan dan minum dalam jumlah besar,” jelasnya.
Bahkan Hanura dengan tegas melarang tidak boleh diambil orang yang tidak dikenal atau massa bayaran. Kalau itu ada Partai akan menindak dengan tegas.
Harry pun mengucapkan terimakasih atas para pengurus, kader dan simpatisan Hanura. Sebab pada acara kampanye Capres 01 Jokowi yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Hanura Dr H Oesman Sapta sekitar 30 ribu tumpah ruah di jalan.
“Acaranya sukses besar. Apalagi Hanura dimana-mana. Tanda tanda partai makin besar, biasalah pasti ada yang sirik atau ada yang ketakutan. Dan kita harusnya bangga karena hanya Pak OSO tokoh satu-nya nya yang menjadi ketua umum partai orang asli Kalbar. Dan beliau tak pernah berhenti untuk membangun Kalbar yang selalu peduli dengan rakyat Kalbar,” tambahnya mantan wartawan senior Tempo ini.(rob)