Pontianak, BerkatnewsTV. Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar mencatat pada tahun 2018 penderita penyakit TBC atau Tuberculosis sebanyak 7.227 orang. Kendati secara umum jumlah ini dianggap belum banyak namun setiap saat bisa berpotensi alami peningkatan mengingat penularan penyakit ini sangat berbahaya.
Bahkan menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Hary Agung Tjahyadi saat ditemui BerkatnewsTV di ruangan kerjanya, Jumat (22/3) masih banyak yang belum melaporkan kasus TBC.
Hal itu terlihat dari data secara nasional masih ada sekitar 47 persen belum terlaporkan atau ternotifikasi.
“Tapi kita masih terus berupaya untuk menemukan penderita TBC yang ada di Kalbar ini. Target incident rate kita yaitu 152/100 ribu. Kalau untuk di Kalbar notification ratenya cukup baik yaitu 144/100 ribu orang artinya sudah mendekati 152/100 ribu tidak jauh dari perkiraan,” jelasnya.
Sementara untuk Case Detection Rate (CDR) yang terdeteksi memang ditargetkan oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu 70% dari incident rate bisa terdeteksi. Untuk di Kalbar sendiri sudah melampaui target yaitu sebanyak 95%.
“Hanya ada beberapa kabupaten yang CDR nya masih dibawah 70%. Ini perlu upaya terus-menerus baik dari tenaga kesehatan dibantu oleh kader dan kelompok masyarakat untuk menemukan kasus TBC,” harapnya.
Langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Kalbar adalah menerapkan program TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh) yaitu bagaimana meningkatkan upaya surveillance untuk menemukan penderita kasus TBC.
“Oleh sebab itu penemuan kasus ini menjadi penting karena kalau kasus ini ditemukan maka cepat diobati agar tidak menjadi sumber penularan berikutnya,” ucapnya.(iki)