Bagasi Berbayar, Omset Pedagang Oleh-oleh Anjlok. UMKM Terancam Gulung Tikar

Pedagang oleh-oleh khas Kalbar sepi pembeli sehingga alami penurunan omzet hingga 80 persen akibat diberlakukannya bagasi berbayar oleh maskapai penerbangan. Foto: Ico

Pontianak, BerkatnewsTV. Meningkatnya harga tiket serta bagasi berbayar oleh maskapai penerbangan, membuat sektor perdagangan oleh-oleh Kalbar mengalami penurunan omset besar-besaran.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalbar, Arianto mengatakan akibat adanya bagasi berbayar omzet UMKM anjlok hingga 70 persen.

“Bagasi berbayar dan mahalnya harga tiket, membuat omset yang dialami masyarakat menurun drastis bahkan ada yang sampai 70 persen. Artinya jika pemerintah tidak menyikapi ini boleh jadi pedagang akan gulung tikar apalagi pelaku UMKM nya,” terangnya.

Dampak bagasi berbayar dirasakan Apeng (70) pedagang yang menjual oleh-oleh di bilangan Jalan Pattimura Kota Pontianak.

Dirinya sudah berjualan hampir 30 tahun, akan tetapi baru kali ini merasakan pendapatan yang sangat luar biasa menurunnya, bahkan penurunannya hingga 80 persen.

“Biasanya saya per bulan sebelum adanya bagasi berbayar, mendapatkan omset hingga 10 juta sekarang hanya dapat 1,5 – 2 juta saja,” jelasnya, Rabu (6/3).

Biasanya para pembeli membeli dalam kotak besar, sejak adanya bagasi berbayar, mereka hanya membeli dalam jumlah kecil demi menghindari bagasi.

Bahkan banyak jenis produk UMKM yang dikembalikan dikarenakan hingga mendekati masa kadaluarsa masih banyak menumpuk dikarenakan sepi pembeli.

“Jenis yang ringan dan kecil saja yang dibeli, itupun hanya sedikit. 30 tahun berdagang, baru tahun inilah hancur mata pencaharian. Biasa buka sampai jam 8 malam, kini hanya sampai jam 5 atau jam 6 sudah tutup karena sepi,” ibanya.

Dirinya berharap kepada pemerintah untuk segera melakukan tindakan atas kejadian ini.

“Ini harapan seluruh pedagang bukan hanya saya, jika pemerintah tak segera bertindak maka mata pencaharian kami lambat laun akan mati,” ucapnya berharap. (ico)