Sintang, BerkatnewsTV. Sementara itu, mendapat ancaman dari warga, instansi terkait Dins PU yang langsung dipimpin Kepala Dinasnya, Murjani pun langsung turun ke lokasi sekira pukul 12.00 WIB. Dan langsung melakukan audiensi dengan warga di kantor desa setempat.
Beberapa pertanyaan dilontarkan warga Simba Raya, salah satunya, Taryono. Ia mengatakan, apabila jalan di Desa Simba Raya dalam waktu tiga hari tidak dilakukan perbaikan, maka pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.
“Kita beri pemerintah waktu tiga hari. Kalau tidak jalan ini akan kita tutup terus dan tak akan kita buka,” jelasnya.
Mereka juga meminta, direalisasikan janji gubernur untuk memanggil 8 perusahaan tersebut agar dapat segera membantu perbaikannya.
Murjanji pun langsung memberi tanggapan dari pertanyaan yang dilontarkan, bahwa pihaknya akan segera menurunkan alat berat untuk perbaikan Jalan Simba Raya.
“Kemungkinan dalam dua hari alat berat tersebut sampai ke sini dan jalan baru dapat diperbaiki,” katanya.
Ia juga menegaskan, bahwa 8 perusahaan tersebut akan dipanggil pada hari ini juga, Selasa (12/2) malam oleh Bupati untuk membahas soal bantuan perbaikan jalan tersebut.
“Pemerintah ini selalu ada untuk masyarakat. Jadi jangan kira tidak ada, coba lihat sudah berapa banyak pembanguan jalan yang dilakukan,” katanya.
Bahkan, Pempus juga akan membangun PLBN Sungai kelik, dimana Jalan Binjai-Ketungau ini jadi akses jalannya nanti, sehingga akan berubah status lagi jadi jalan strategis nasional.
“Itulah bentuk perhatian pemerintah. Tentu kalau sudah jalan strategis nasional, aspalnya tidaklah sembarangan,” pungkasnya.
Aksi damai hingga pemblokikran jalan yang digelar warga Desa Simba Raya dikeluhkan sejumlah pengendara.
Khairudin, warga Desa Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu, misalnya. Perjalanan dari Sintang ke Senaning menjadi terhambat berjam-jam karena jalan ditutup. Oleh warga, dia dan seluruh pengguna jalan tidak diperkenankan melintas.
“Mau bagaimana lagi. Kami tidak diperbolehkan lewat. Padahal besok ada Musrenbang di kantor kecamatan. Kalau ndak ada kepastian, mungkin saya harus putar balik, lewat Balai Karangan,” kata Khairudin.
Usai audiensi tersebut pula, masyarakat mendapatkan jawaban yang diharapkannya dari Dinas PU, sehingga jalan yang diblokade tersebut kembali dibuka sekira pukul 13.00 WIB.(sus)