Pontianak, BerkatnewsTV. SMA Negeri 9 Pontianak telah menerapkan sistem belajar non kertas menggunakan Server Mini Luder produksi China yang bekerja sama dengan SMK 4 Pontianak.
Kepala SMA Negeri 9 Pontianak Ibrahim mengatakan sistem itu sudah diterapkan saat ulangan dan belajar harian dengan menggunakan android.
“SMA Negeri 9 sudah punya 5 server dengan muatan 1 server 40 orang. Namun server ini tidak boleh dishare ke UNBK. Karena syarat UNBK tidak boleh menggunakan android, tetapi harus menggunakan komputer atau laptop,” ujarnya saat ditemui BerkatnewsTV diruangannya, Kamis (7/2).
Menurut Ibrahim, sistem tersebut dapat mempermudah para guru dalam mengelola nilai dan membuat analisis hasil belajar. Serta mempermudah anak-anak dalam belajar.
Ibrahim mengungkapkan bahwa anak-anak tidak perlu menggunakan kuota untuk menggunakan aplikasi tersebut karena sudah di counter oleh sistem.
Ibrahim pun meyakini bahwa SMA Negeri 9 adalah satu-satunya sekolah yang merekomendasikan anak-anak wajib membawa handphone ke sekolah. Ia pun mengungkapkan hingga saat ini tidak ada masalah.
“Karena didampingi dengan pemberdayaan dan monitoring dari guru dan juga sistemnya Begitu masuk kelas langsung masuk akun dan buka ebook. Setelah masuk digunakan aplikasi kontrol untuk menutup aplikasi lain. Jadi ketika siswa belajar dengan aplikasi semua aktivitas lain di handphone sudah ditutup otomatis tidak bisa buka aplikasi yang lainnya,” ucapnya. (iki)