Sintang, BerkatnewsTV. Kehadiran Gubernur Kalbar Sutarmidji tidak
disia-siakan masyarakat Desa Simba Raya Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten Sintang untuk menyampaikan keluhannya terutama persoalan infrastruktur jalan yang hancur lebur bak bubur lumpur.
Hal itu pun juga dirasakan langsung Sutarmidji yang didampingi Bupati Sintang Jarot Winarno beserta Kepala OPD ketika melewati jalan berstatus provinsi tersebut untuk menuju desa, Jumat (25/1).
“saya lihat sepanjang jalan masalah ini adalah masalah teknis yaitu konstruksi jalannya. Jalan itu harus ada turap sisi kiri dan kanan jalan baru kita kasih beton. Kalau beton saja tanpa penahan beban jalan maka akan cepat hancur, percuma saja kalau kita bangun tahun ini tapi tahun depan sudah hancur, maka ini perlu diperhatikan dengan benar,” terangnya.
Karena itu Sutarmidji mengingatkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat untuk mengerjakan ruas jalan provinsi di Kabupaten Sintang tidak asal-asalan.
“Jangan asal bangun, satu bulan jalannya bagus habis itu hancur lagi, pokoknya kalau sudah di beton saya minta pihak Universitas Tanjungpura Pontianak untuk menguji langsung betonnya,” tegasnya.
Sebab di Kota Pontianak sambung Sutarmidji ia terapkan begitu.
“Saya punya prinsip bahwa kita mengurus jalan hanya sekali saja, daripada tahun ini diperbaiki kemudian tahun depan rusak lagi ya sama saja, tidak bisa dinikmati oleh masyarakat,” ucapnya.
Menurut Sutarmidji konstruksi jalan yang benar adalah harus melihat dan mengikuti klasifikasi mutu beton dan kelas-kelas betonnya.
“Walaupun beton itu menggunakan molen atau pakai readymix syaratnya harus menggunakan klasifikasi mutu beton dengan kelas K300 dan K350 yang bisa menanggung berat beban diatas 25 ton, kalau tidak sesuai ya tidak bakal selesai-selesai permasalahan jalan, kasian masyarakatnya,” tuturnya.(sus)