Kayong Utara, BerkatnewsTV. Polres Kayong Utara ikut berperan serta membangun desa mandiri dengan berbagai langkah.
Menurut Kapolres Kayong Utara, AKBP Asep Irpan Rosadi fokus kegiatan desa mandiri adalah membangun sumber daya manusia, infrastruktur, keamanan, seperti penerangan jalan.
“Jadi, setiap rumah menyumbang 5 watt penerangan jalan umum karena di Kayong Utara pada umumnya masih gelap,” jelasnya.
Dan setiap rumah diwajibkan memiliki kentongan plus morse tanda bahaya. Sebagian disumbang oleh Polres dan Polsek.
“Jadi, kalau ada apa-apa masyarakat bisa berkomunikasi dan waspada denga kentongan yang tak pakai listrik,” tuturnya.
Karung goni dan bak pasir juga wajib tersedia di halaman rumah warga. Ini bertujuan guna untuk mengatasi kebakaran sejak dini.
“Ada yang penting dalam rangka mitigasi bencana: Assembly point atau titik kumpul. Jika terjadi darurat seperti gempa dan sebagainya kentongan tanda darurat dibunyikan, warga dalam hitungan menit harus sudah berkumpul di assembly point yang sudah ditentukan di setiap RT,” terangnya.
Kapolres menjelaskan, SOP-nya para Ketua RT wajib menghitung keberadaan dan kondisi warganya dibantu Bhabinkamtibmas yang mobile mengecek seluruh desa.
“Kesemuanya tentunya membutuhkan latihan dan dukungan dari berbagai pihak. Stakeholder seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PLN, BPBD, Dinas Pemberdayaan Masy, Dinas Pariwisata, Satpol PP, dan Dinas yg mengurusi Desa akan menjadi mitra terdekat Polres dalam mewujudkan Desa Mandiri Kamtibmas,” harapnya.
Kedepan dalam Program Kerja 100 Hari kedua, Kapolres akan meluncurkan program pengembangan dari DMK yaitu Sispamdesta.
Terpisah, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengatakan, desa mandiri adalah desa yang siap dalam berbagai hal. Baik itu mandiri dalam ketahahan pangan, bencana dan lain sebagainya.
“Maka penting, bangun dulu sumber daya manusianya. Karena itu kunci. Jadi, memang desa membangun itu tolak ukur desa yang berkreativitas. Bukti nyata desa membangun,” kata Kapolda. (Kaur Lipprodok Humas Polda Kalbar AKP Cucu Safiyudin)