Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya telah mengalokasikan dana tanggap darurat senilai Rp2 miliar bersumber dari APBD 2019.
“Sudah ada dana tanggap darurat. Nilainya Rp2 miliar,” ungkap Kepala BPBD Kubu Raya, Mochtar.
Akan tetapi disebutkannya, dana tanggap darurat itu tidak berada di BPBD melainkan diposkan di Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kubu Raya.
“Jadi, tidak di kami tapi di DPKAD posnya,” ucapnya.
Namun, dana tanggap darurat itu ia jelaskan bisa dikucurkan oleh DPKAD ketika terjadi bencana yang memang membutuhkan bantuan. Mekanismenya berdasarkan permohonan dari instansi terkait berdasarkan kebutuhan yang terjadi di lapangan.
“Dana tanggapan darurat ini memang telah diintruksikan oleh Mendagri untuk memperkuat anggaran bencana yang ada di BPBD,” ujarnya.
Seiring dialokasikannya dana tanggap darurat, Pemkab Kubu Raya pun telah menetapkan status siaga bencana menghadapi kondisi cuaca yang saat ini dinilai ekstrim.
“Penetapan status siaga bencana ini sudah berlaku sejak bulan Oktober melalui Surat Keputusan Bupati Kubu Raya,” tambah Mochtar.
Namun disebutkan Mochtar status ini bisa dinaikan menjadi tanggap darurat ketika dipandang kondisinya sudah parah dan berdasarkan informasi cuaca dari BMKG.
“Bisa dinaikan levelnya menjadi tanggap darurat jika kondisinya memang sudah parah. Namun kami itu berdasarkan informasi cuaca dari BMKG,” jelasnya.
Dikatakan Mochtar, bencana yang diwaspadai di Kabupaten Kubu Raya ada tiga yakni banjir, angin puting beliung dan longsor (Batingsor).
“Dari ketiga bencana itu yang sering terjadi adalah banjir dan angin puting beliung. Sedangkan tanah longsor jarang terjadi karena Kubu Raya tidak ada gunung atau bukit namun yang merupakan daerah sungai dan dataran rendah,” terangnya.
Empat kecamatan disebutkan Mochtar yang rawan bencana saat ini seperti Kecamatan Sui Kakap, Kubu, Batu Ampar dan Teluk Pakedai. Mengingat empat kecamatan ini merupakan kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan sungai atau laut.
Maka, pihaknya bersama instansi terkait tetap melakukan pemantauan dan mewaspadai bencana-bencana tersebut dengan mempersiapkan sarana dan prasarana serta personil.
“Untuk personil kita siapkan lebih dari 2 ribu orang yang tersebar di 118 desa. Dimana jumlahnya 25-30 orang per desa. Belum termasuk personil kami yang didukung dari TNI/Polri, Basarnas dan lainnya,” tuturnya.(rob)













