Pontianak, BerkatnewsTV. Warga Jalan Tanjungsari Pontianak Selatan geger lantaran terjadi perampokan di rumah salah satu warga pada Selasa (20/11) sore hari.
Mengetahui rumahnya hendak dirampok, Suryanto melakukan perlawanan. Ia tak gentar sedikit pun meski mengetahui si perampok menggunakan senjata tajam berupa clurit.
Namun, Suryanto terkena sabetan clurit di bagian tangannya. Sadar mendapat perlawanan sengit, si perampok yang diketahui berinisial Kc ini kabur dan bersembunyi di salah satu kamar indekos di Jalan Media.
Suryanto langsung berteriak minta tolong. Spontan kejadian itu mengundang kerumunan warga yang langsung mengejar perampok.
Selang beberapa menit kemudian, unit Jatanras Polresta Pontianak mendatangi lokasi kejadian. Namun, Kc belum juga keluar dari persembunyiannya.
Tempat persembunyiannya dikepung warga dan aparat. Hingga akhirnya ia dilumpuhkan petugas dengan timah panas lantaran melakukan perlawanan.
Saat dibawa keluar dari tempat persembunyian, massa yang geram langsung menghakimi residivis kambuhan itu. Polisi berusaha menenangkan massa yang langsung membawa Kc ke RS Bhayangkara Polda Kalbar Jalan Johan Idrus.
Sayangnya, ditengah perjalanan Kc menghembuskan napas terakhirnya.
Kepada wartawan, Kapolresta Pontianak Kombes Pol M. Anwar Nasir mengatakan Kc merupakan resividi kambuhan enam kali keluar masuk penjara.
“Dia terpaksa ditembak petugas karena hendak melakukan perlawanan. Kemudian alami pendarahan sehingga ditengah perjalanan menuju rumah sakit meninggal dunia,” tutur Kapolresta.(rob)