Sintang, BerkatnewsTV. Puluhan kayu log yang tersangkut tiga hari di fender jembatan melawi, Kelurahan Sungai Ladang, Sintang mulai dievakuasi oleh PT Alas Kusuma, Kamis (18/10) pagi.
“Sudah mulai dievakuasi, Mengingat rawan kalau tak cepat dievakuasi. Karena masih banyak rakit dan tongkang yang bawa (kayu) log yang mau lewat,” ujar Kasat Pol Air Polres Sintang, AKP Fahri Gunawan kepada BerkatnewsTV, Jumat (19/10)
“Yang evakuasi perusahaan,” tambahnya.
Kecelakaan air yang menyebabkan puluhan kayu log tersangkut di fender jembatan melawi itu terjadi pada Selasa (16/10) lalu sekira pukul 06.00 WIB pagi.
Rakit yang membawa kayu sebanyak 236 batang milik PT Alas Kusuma itu ditarik menggunakan dua unit kapal motor dinahkodai Muhyadin.
Saat melintas di bawah jembatan melawi tepatnya di lorong 2 sebagian depan rakit sudah berhasil melintas bawah jembatan.
Namun, arus deras membuat buritan rakit berbelok dan kapal pendorong di belakang rakit tidak mampu melawan arus sungai.
Akibatnya, ekor rakit menabrak tiang fender jembatan dan rakit langsung pecah. Dari 236 batang kayu log yang ditarik, 20 batang tersangkut di fender jembatan. Sementara 164 batang log berhasil dibawa ke Kelangsam.
“Kami belum mengetahui tentang ada atau tidaknya kerusakan tiang fender jembatan,” sebut Fhari.
Menurut Fahri, kecelakaan air hingga menyebabkan tertabraknya fender jembatan selama kurun waktu dua tahun terkahir baru kali pertama terjadi.
Hingga Jumat siang, masih ada beberapa log kayu yang belum dievakuasi.
Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward meminta pihak perusahaan segera mengevakuasi secepat mungkin.
“Perusahaan yang menggunakan akses sungai untuk menarik kayu tentu punya prosedur dan pengamanan. Kalau sampai menabrak jembatan itu berati ada kesalahan. Entah itu keteledoran atau tidak memenuhi prosedur pengangkutan kayu. Oleh sebab itu perusahaan harus bertanggungjawab yang melakukan pengerjaan,” tegasnya.
Ia imbau perusahaan segera mengatasi kendala yang ada sehingga tidak mengakibatkan kerugian lain terkait jembatan mapun masyarakat yang menggunakan transportasi jalur sungai.
“Kami juga berharap pemerintah terkait membantu mengawasi alur transpotrasi sungai,” harapnya (sus)