Pontianak, BerkatnewsTV. Pemkot Pontianak akan mengusulkan satu lagi budaya kuliner khas Pontianak yakni sambal haji dolah untuk didaftarkan dalam Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbud.
“Kami berencana mengusulkan Sambal Haji Dolah sebagai warisan budaya tak benda setelah paceri nanas. Ini merupakan salah satu upaya kita dalam melestarikan budaya khas Pontianak,” kata Plt Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono disela Festival Saprahan memeriahkan HUT ke-247 Kota Pontianak di Pontianak Convention Centre, Rabu (17/10).
Diketahui, beberapa khas budaya Pontianak yang terdaftar dalam Warisan Budaya tak Benda antara lain, saprahan, paceri nanas, kain corak insang, sayok keladi dan arakan pengantin.
Terkait saprahan, tata cara makan tradisional ala Melayu, Edi Kamtono mendukung keinginan Gubernur Kalbar Sutarmidji agar memiliki standar baik cara penyajiannya, penampilan penyaji saprahan, peralatan makannya hingga makanan yang dihidangkan.
“Kita akan menetapkan SOP saprahan supaya memiliki standar misalnya jenis makanan yang wajib dihidangkan, makanan tambahan, pakaian pembawa saprahan dan sebagainya,” ujarnya.
Meskipun budaya saprahan secara umum juga ada di daerah lain di wilayah Kalbar semisal di Sambas, Edi mengungkapkan ada beberapa perbedaan dengan Saprahan Melayu Pontianak.
“Secara umum sebagian hampir sama tetapi ada beberapa perbedaan seperti cara menghidangkannya, makanannya maupun penampilan pembawa saprahan,” ungkapnya.
Edi berharap Festival Saprahan tahun ini digelar untuk kelima kalinya ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Terutama untuk generasi muda Kota Pontianak khususnya sehingga mereka bisa ikut melestarikan tradisi saprahan ini,” harapnya.(riz)