Description

Puluhan Pelajar Tempuh Perjalanan Berbahaya Gunakan Sampan Katok dari Kubu Raya – Ketapang

Para pelajar tinggal di RT 02 RW 02 Dusun Teluk Mentuah Desa Tanjung Beringin Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya harus menimba ilmu ke Labai HIlir Kabupaten Ketapang dengan menempuh perjalanan berbahaya menggunakan sampan katok setiap hari. Hal ini dilakukan lantaran tidak ada sekolah. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Puluhan pelajar SD maupun SMP di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Batu Ampar setiap harinya terpaksa harus menempuh perjalanan cukup berbahaya untuk menimba ilmu.

Para pelajar ini menyusuri alur sungai untuk bersekolah dari Kubu Raya ke Desa Labai Hilir Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang.

Menurut Ketua RT 02 RW 02 Dusun Teluk Mentuah Bujang Hadran setiap hari tidak kurang ada 50 anak-anak pelajar yang sekolah di Labai Hilir Kabupaten Ketapang.

“Ini karena ke Labai Hilir jarak tempuhnya lebih dekat sekitar 15 menit pakai sampan kato,” tuturnya diwawancarai BerkatnewsTV, Minggu (14/10).

Meskipun masih satu desa jika para pelajar sekolah ke Desa Tanjung Beringin jarak tempuhnya sangat jauh bisa makan waktu 2 atau 3 jam. Itu pun hanya tingkat SD tidak ada SMP. Ditambah lagi akses jalan yang tidak ada karena juga melalui alur sungai.

“Yang sering kami khawatirkan mesin sampan ngelek (rusak) lalu tiba-tiba ada gelombang besar. Naiknya berdesakan, satu sampan dimuat 20-25 orang. Apalagi sekarang musim hujan,” ucapnya.

Tak hanya itu sambung Bujang, terkadang anak-anak tidak bersekolah 3 atau 4 hari lantaran mesin sampan katok yang digunakan mengalami kerusakan. Sebab sampan ini swadaya masyarakat. Sedangkan biaya yang ditarik hanya untuk mengisi minyak yaitu Rp2 ribu per anak per minggu.

“Sampan kato ini bantuan PNPM Generasi tahun 2016. Cuma jika kerusakan dan BBM swadaya orang tua murid untuk membantu anak-anak sekolah saja. Tapi permasalahannya mesin dan bodinya sekarang memprihatinkan,” tuturnya.

Mirisnya, kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun diperkirakan sejak tahun 1970-an. Orang-orang tua maupun saudara-saudaranya juga bersekolah di Labai Hilir.

“Kita berharap pemerintah daerah Kubu Raya bisa membantu sarana supaya anak-anak ini aman dan tidak merasa khawatir untuk bersekolah. Begitu juga jalan dan listrik yang sampai sekarang tidak ada,” harapnya.

RT ini memiliki jumlah penduduk lebih dari 45 KK atau 200-an jiwa, wilayah terujung di Desa Tanjung Beringin yang merupakan desa terujung di Kabupaten Kubu Raya.(rob)