Kubu Raya, BerkatnewsTV. Disaat pemerintah pusat sedang membuka seleksi CPNS tahun 2018, ratusan tenaga honor K2 dan Non K2 di Kubu Raya menggelar aksi demo di Kantor DPRD dan Bupati menuntut pengangkatan sebagai PNS dan menolak rekrutmen CPNS Tahun 2018.
Belasan tahun bekerja, hingga kini nasibnya masih tetap sebagai tenaga honorer dengan mendapat upah yang tidak layak, dibawah Upah Minimum Kabupaten (UMK).
“Honor yang didapat Rp250 ribu. Yang lain bervariasi maksimal Rp1 juta,” ungkap Yanto salah satu tenaga honor K2, disela aksi Jumat (21/9).
Menurutnya, honor dengan nilai itu tentu tidak dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap bulannya.
“Saya harus mencari tambahan pendapatan lain supaya kebutuhan keluarga terpenuhi. Selesai mengajar saya berkebun hasilnya dijual,” tuturnya.
Yanto yang mengajar di sekolah Anak Berkebutuhan Khusus di Rasau Jaya ini mengaku setiap harinya mengajar sebagai guru kelas mulai dari jam 07.30 – 12.00 wib.
Sepulang mengajar ia pun pergi berkebun di dekat rumahnya dengan menanam palawija. Hasilnya dijual untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Samsudin salah seorang tenaga honor non K2 meminta hendaknya KemenPAN dan RB serta BKN untuk mengangkat tenaga honor sebagai PNS.
“Saya mengajar di SD Kakap sejak tahun 2004, bahkan ada yang lain sejak tahun 2003. Tapi kami sampai sekarang belum mendapat perhatian pemerintah untuk diangkat menjadi PNS,” katanya.
Sementara menurutnya setiap tahun pemerintah membuka penerimaan CPNS namun tidak mengakomodir tenaga honor yang sudah belasan tahun kerja.
Apalagi selama ini ia hanya menerima honor Rp300 ribu sebulan. Angka yang tidak memadai untuk kebutuhan jaman sekarang.(rob)