loading=

Nelayan Sulit Dapatkan Rekomendasi BBM dari Dinas Perikanan

BMKG melalui Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mengeluarkan peringatan dini kepada nelayan dan kapal di Kalbar adanya gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter.
BMKG melalui Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mengeluarkan peringatan dini kepada nelayan dan kapal di Kalbar adanya gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter. Foto: dok berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kubu Raya, Busrah Abdullah mengaku bingung lantaran pemerintah seperti menyulitkan persyaratan guna mendapatkan BBM bersubsidi bagi nelayan.

“Banyak syarat yang harus dipenuhi oleh nelayan. Siapa yang akan membantu mereka. Nelayan dari Tanjung Saleh misalnya ke Supadio (Dinas Perikanan) memerlukan waktu hampir satu hari, belum lagi biaya besar. Belum tentu mengurus surat itu selesai sehari,” ungkapnya.

Ia pun berharap pemerintah turun langsung mengatasi permasalahan ini mengingat 70% warga Kubu Raya bermata pencaharian nelayan.

Dan masih ada empat kecamatan di Kubu Raya yang mengalami masalah serupa seperti Kecamatan Teluk Pakedai, Kubu, Batu Ampar, dan Sungai Kakap.

Di empat kecamatan itu permasalahannya juga sama yaitu masalah BBM, surat menyurat, belum lagi pelarangan alat tangkap (trawl) yang hingga kini belum ada solusi sehingga para nelayan tidak berani untuk melaut.

“Kita berharap ada kebijakan yang bisa diambil agar nelayan ini dipermudah kemudian bisa memenuhi syarat pemerintah tetapi juga tidak menyulitkan mereka,” harapnya. (riz)