Kubu Raya, BerkatnewsTV. Tiga unit Stasiun Pengisian BBM Nelayan (SPBN) di Kecamatan Sui Kakap hampir setahun tidak pernah beroperasi lagi.
Ketiga SPBN itu melayani penjualan BBM bersubsidi untuk nelayan. Belum diketahui pasti penyebab tidak beroperasi SPBN itu.
Pantauan di lapangan, SPBN tidak ada satu orang pun petugas namun hanya mesin pompa saja yang dibungkus dengan terpal.
Tidak beroperasinya SPBN ini dikeluhkan nelayan setempat lantaran mereka terpaksa membeli minyak eceran dengan harga selangit.
Akibatnya nelayan banyak yang tidak melaut.
“Sudah hampir sebulan saya tidak lagi nelaut karena sulit mendapatkan bahan bakar. Sejak SPBN tidak beroperasi terpaksa beli minyak di eceran tapi harganya lebih mahal dua kali lipat,” tutur Sy Harun seorang nelayan setempat ditemui BerkatnewsTV, Sabtu (15/9).
Terpaksa disebutkan Harun ia sekarang hanya bisa menambatkan kapalnya sambil memperbaiki kapal.
“Bayangkan, beli minyak Rp7.500 per liter. Melaut kadang-kadang modal Rp300 ribu dapatnya cuma Rp200ribu. Bagaimana mau melaut kalau hasilnya cuma segitu. Barang-barang dirumah pun sudah habis dijual untuk betulkan kapal,” keluhnya.
Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kubu Raya, Busrah Abdullah menyayangkan SPBN yang tutup.
“Kasihan nelayan sulit mendapatkan BBM subsidi untuk melaut. Jika terpaksa membeli dengan harga mahal,” ucapnya.
Ia berharap pemerintah dan Pertamina membantu atasi permasalahan ini sehingga nelayan tidak kesulitan. (riz)